Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi meninjau titik-titik banjir di empat kecamatan, Kamis (1/6). Titik yang ditinjau yaitu Perumahan Puri Brata Kecamatan Sagulung, Perumahan Kodim Kecamatan Batuaji, Tiban GPI Kecamatan Sekupang, dan Dutamas Kecamatan Batam Kota.
Menurut Rudi penyebab banjir karena beberapa hal. Seperti gorong-gorong yang ukurannya kecil. Kemudian lahan rumah yang rendah seperti di Perumahan Kodim. Serta darinase yang dibangun di bawah rumah seperti di Dutamas.
"Semua harus kita dudukkan. Untuk yang besar, akan kita undang. Seperti Dutamas akan kita buka drainase baru. Karena drainasenya sekarang di bawah rumah sehingga tidak mungkin kami masuk. Kalau Perumahan Kodim memang rendah dan dulunya daerah resapan air. Jadi air datang, mengendap di situ," kata Rudi.
Ia mengatakan sebenarnya titik banjir masih banyak yang belum ditinjau tim. Peninjauan ini bertujuan supaya dalam mengambil kebijakan nanti kepala daerah betul-betul tahu kondisi di lapangan.
"Karena ada beberapa titik yang perlu kebijakan pimpinan, kepala dinas tidak punya wewenang dalam penindakan di lapangan ini. Kita juga sudah minta dukungan muspida, agar anak buah saya dilindungi di lapangan. Intinya apa yang jadi hak negara agar dikembalikan ke negara," kata dia.
Berdasarkan hasil peninjauan, banjir disebabkan penyempitan saluran air. Penyempitan bukan hanya karena sedimen dan sampah, tapi juga bangunan yang menyalahi batas lahan.
"Setelah dicek, mau tidak mau dengan berat hati harus meluruskan parit-parit yang ada sekarang ini. Bangunan yang melebihi tanah milik mereka, akan segera kami beri tindakan," tegas Rudi.
Menurutnya ada 60an titik banjir saat ini. Tapi ada 15 titik yang termasuk fokus penanganan karena skala besar. Di Sagulung, kata Rudi, setidaknya ada tiga titik. Batam Kota juga lebih dari satu titik, seperti di Perumahan Simpang Raya.