Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi meminta sekolah swasta untuk tidak memahalkan biaya pendidikan. Hal ini bertujuan agar lebih banyak calon siswa yang mendaftar ke sekolah swasta, sehingga tidak terjadi penumpukan di sekolah negeri.
"Saya minta ke swasta, saya sudah bantu Rp 1 juta per guru per bulan supaya swasta tidak mahal-mahal. Saya akan tinjau kembali, kalau swasta masih mahal saya akan cabut bantuan itu," kata Rudi, Selasa (28/6).
Menurut Rudi, jika masyarakat mau memasukkan anaknya ke sekolah swasta, maka tak akan ada lagi masalah yang terjadi tiap kali penerimaan siswa baru. Seperti yang kembali terulang tahun ini, masyarakat demo ke sekolah negeri karena anaknya tak diterima di sekolah tersebut. Padahal tempat tinggal mereka berada di lingkungan sekitar sekolah.
"Penerimaan siswa ini saya minta online. Sistem online kita buat untuk melihat nilai ranking. Tapi rupanya banyak yang protes. Di SMA 4 ada 160 anak warga setempat yang tak bisa masuk," terangnya.
Ia menjelaskan sistem online ini dibuat untuk membentuk sekolah unggulan di Batam. Keberadaan sekolah unggulan ini nantinya bertujuan untuk memacu sekolah lain agar bisa lebih baik dari tahun ke tahun.
Rudi mengatakan kurangnya bangku di sekolah negeri dikarenakan orangtua siswa sebagian besar tak mau masukkan anaknya di sekolah swasta. Padahal jika digabungkan antara sekolah negeri dan swasta, maka tak akan ada masalah dalam penerimaan peserta didik baru di Batam.
"Kalau seluruh anak-anak Kota Batam dari SD, SMP, SMA cukup, tapi negeri plus swasta. Tapi masalahnya saat ini semua mau negeri," ujarnya.