Walikota Harap Kerjasama Kanada untuk Pengembangan UKM

By Kartika Pada : 29 Apr 2016, 13:58:34 WIB, - Kategori : Kabar BatamWalikota Harap Kerjasama Kanada untuk Pengembangan UKM

Media Center Batam – Walikota Batam, Muhammad Rudi berharap program kerjasama Kanada-Indonesia di bidang pengembangan usaha kecil menengah juga bisa menyentuh Batam. Hal ini disampaikan langsung kepada Duta Besar Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Donald Bobiash, Jumat (29/4).
Indonesia ini kan luas, banyak kabupaten kota. Ke depan, kalau boleh Pak Dubes berkenan, kalau ada investasi, kita siap sambut di sini. Bisa langsung ke sini. Sehingga rakyat Batam langsung menikmati. Menengah ke bawah, UKM, butuh hal ini,” kata Rudi.
Sebelumnya, Dubes Donald menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia dan Kanada tengah menjalankan kerjasama pengembangan UKM. Dana sejumlah 15 juta dolar disiapkan untuk kerjasama tersebut. Selain itu, Pemerintah Kanada juga punya program kerjasama Kementerian Keuangan RI dengan nilai 15 juta dolar per tahun.
Kanada sangat serius untuk membantu Indonesia dalam rangka kerjasama perdagangan,” kata pria yang sudah tiga tahun menjabat sebagai Dubes Kanada untuk Indonesia ini.
Pada kesempatan tersebut Donald juga menanyakan beberapa hal kepada Walikota Batam. Ia ingin tahu bagaimana hubungan Batam dengan Singapura, serta sejauh mana upaya Pemerintah Kota Batam dalam menarik investor China, Taiwan, dan Korea.
Walikota Rudi menjelaskan bahwa di Batam terdapat dua instansi pemerintahan, yakni Pemko dan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Adapun yang ditugaskan pemerintah pusat untuk menarik investasi adalah BP Batam.
Dengan Konsulat Singapura Malaysia kita sudah komunikasi, bahkan Korea. Hari ini sudah berjalan tapi secara garis besar di BP Batam,” kata Rudi.
Pertanyaan lain yang diajukan Donald adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan kontainer dari pelabuhan di Batam. Menurut Rudi, lamanya waktu pengurusan izin tergantung pada jenis barang yang dibawa.
Ini salah satu komplain pedagang sama kita. Yang lama mungkin ada tumpang tindih. Tapi sekarang kita mau, kalau bisa izin pelabuhan 3-4 hari ini akan dipercepat. Maka dibuat Kawasan Ekonomi Khusus itu. Mudah-mudahan 1-2 hari selesai. Akan dibuat aturan baru kalau perlu 1 jam clear,” jawabnya.
Donald juga menanyakan apakah di Batam ada politeknik. Rudi menjawab ada. Dan Rudi menjelaskan bahwa meski Batam hanya kota kedua, bukan ibukota, tapi lebih maju dari sisi pendidikan serta penguasaan teknologi tinggi.
Mantan Duta Besar Kanada untuk Asean, Jepang, dan Pakistan ini juga bertanya apakah di Batam terdapat industri tekstil. Karena ia melihat Indonesia cukup banyak produksi pakaian.
Sebelum datang ke Indonesia tiga tahun lalu sebagai Duta Besar, saya mau beli baju di Kanada tapi lucunya itu made in Indonesia. Apakah juga banyak industri tekstil di FTZ ini?” tutur Donald yang mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Batam.
Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan di Batam memang ada industry tekstil, yakni produk pakaian olahraga. Namun volume produksinya belum terlalu besar.
Ada, tapi volumenya belum besar. Di sini sebagian besar adalah manufaktur dan shipyard,” kata Amsakar.
Di akhir pertemuan, Wakil Walikota Batam menyampaikan harapannya semoga setelah kunjungan duta besar ini akan ada investor asal Kanada yang menanamkan modalnya di Batam.