Media Center Batam - Keberadaan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Batam yang baru dikukuhkan dua hari lalu perlu mengedepankan pencegahan. Aparatur negara perlu dibina agar tidak terlibat praktek kotor tersebut.
"ASN (Aparatur Sipil Negara) ini, kalau boleh dibina. Kalau salah cepat-cepat dipanggil. Namun kalau memang tidak bisa, dibinasakan (Pidana) sajalah,"terang Rudi, Jumat (16/12).
Keberadaan Tim Saber Pungli hadir sebagai amanah perintah dari presiden. Kehadirannya diharapkan mampu menekan tindakan tidak bertanggunggjawab pungutan diluar ketentuan yang dilakukan oknum ASN.
Tim Saber Pungli dilantik Walikota Batam Rabu lalu. Sebagai ketua pelaksana, AKBP Hengki pun langsung bertindak melakukan koordinasi dengan jajaran pengurus yang meliputi unsur kejaksaan, Pemko Batam, Polisi dan TNI serta BIN.
Ada empat unit kerja dalam tim saber pungli ini. Yaitu unit kerja intelijen, pencegahan, penindakan atau penegakan hukum (represif), dan yustisi.
Hengki mengatakan fokus penanganan pungli di Batam adalah dari sisi pencegahan. Maka tanda keberhasilan timnya nanti yakni apabila tidak ada lagi praktik pungli di pelayanan publik.