Utilitas Hingga Sampah Baliho Ganggu Aliran Drainase

By Kartika Pada : 20 Nov 2017, 09:58:10 WIB, - Kategori : Kabar BatamUtilitas Hingga Sampah Baliho Ganggu Aliran Drainase

Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam kembali menggelar gotong royong (goro) pegawai dan instansi vertikal, Sabtu (18/11). Goro kali ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Jadi Batam ke-188.

"Dinas Bina Marga sudah menetapkan beberapa titik. Seperti depan Hotel 89, kawasan Windsor, Tanah Longsor sampai Pasar Induk, serta dari Hotel Nan Tongga ke arah Batuampar," kata Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin.

Pada goro tersebut, banyak ditemukan utilitas yang dipasang tak sesuai ketentuan. Seperti kabel listrik, fiber optik, kabel telepon, hingga pipa air yang ditanam terlalu dekat ke permukaan tanah.

"Harusnya 1,5 meter dari permukaan tanah. Ini 15 cm mungkin, sudah muncul kabel, pipa. Ada juga di parit baru Dana Graha itu, U100 (gorong-gorong) yang Pak Yumasnur (Dinas Bina Marga dan SDA) bikin, belum lagi serah terima, malah sudah ada pipa air di dalamnya. Dipasangnya tanpa pemberitahuan pula," ujarnya.

Menurut dia, percuma Pemko terus lakukan gotong royong jika tidak didukung kesadaran seluruh pihak. Tak hanya pengusaha pemilik utilitas tapi juga masyarakat umum.

Karena pada goro ini juga masih banyak ditemukan tumpukan sampah di drainase. Tentunya hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Batam.

"Drainase bagus tapi isinya sampah, plastik, malah baliho besar pun ada. Di parit Windsor itu ada baliho besar dibuang, artinya masih ada masyarakat yang belum sadari pentingnya drinase ini," kata Jefridin.

Meski tidak seluruhnya, minimnya kesadaran jaga lingkungan oleh sebagian masyarakat ini berpengaruh besar terhadap kondisi Kota Batam. Oleh karena itu ia atas nama Walikota Batam mengajak warga Batam untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena sampah yang menumpuk di drainase bisa memperlambat aliran air hujan. Hal inilah yang membuat air meluap dan tergenang di jalan dan perumahan.

Di satu sisi, Walikota Batam telah mengimbau camat dan lurah untuk rutin menggelar goro di lingkungan masing-masing. Goro ini diharapkan menjadi budaya yang diadakan tiap akhir pekan. Dan akan lebih baik jika dilaksanakan setiap ada kesempatan khususnya di bulan penghujan seperti sekarang.

"Kami terus berupaya semaksimal mungkin. Terbukti kita bangun drainase, goro. Tapi di sisi lain saya lihat kesadaran masyarakat masih perlu dimotivasi untuk sedikit konsern terhadap lingkungan. Kesadaran ini yang kita harapkan. Tanpa kesadaran dan kebersamaan tak bisa kita jadikan Batam ini indah," kata dia.