Media Center Batam - Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam menargetkan pendapatan dari pajak bumi bangunan perkotaan dan perdesaan (PBB-P2) sebesar Rp 131 miliar pada tahun anggaran 2017.
"Meningkat dibanding 2016. Target 2016 Rp 112 miliar, realisasi Rp 114 miliar," kata Kepala BP2RD Batam, Raja Azmansyah, dalam acara bulan panutan PBB P2 Kota Batam di Hotel Planet Holiday, Rabu (29/3).
Menurut Azman, target 2017 ini sudah mengacu pada rencana penyesuaian nilai jual objek pajak (NJOP). Penyesuaian NJOP sesuai kondisi pasar terkini tersebut dilakukan sejak 2013 lalu. Selain itu, peningkatan target PBB P2 ini juga sudah memperhitungkan penambahan wajib pajak.
Adapun upaya yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya membayar PBB P2. Sosialisasi akan melibatkan pihak kecamatan dan kelurahan.
"Kita beri pemahaman bahwa pajak yang masyarakat bayar itu digunakan untuk biayai pembangunan. Tahun 2017 ini untuk infrastruktur sampai Rp 1 triliun. Itu didapatkan dari pajak dan retribusi," kata dia.
Azman mengatakan kontribusi PBB P2 terhadap pendapatan asli daerah cukup signifikan. Yakni sekira 13 persen dari target Rp 1,1 triliun.
Sementara untuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) ditargetkan sebesar Rp 342 miliar. Ini termasuk pos pendapatan asli daerah yang terbesar kontribusinya.
Namun realisasinya ada sedikit perlambatan. Hal ini terkait evaluasi institusi lain yang berwenang menerbitkan izin peralihan hak (IPH). Dan IPH ini menjadi syarat BPHTB.
"Sekarang realisasinya Rp 30 miliar, sejak Januari. Jika kondisi masih seperti ini tentu akan berpengaruh terhadap struktur APBD. Jeleknya, di APBDP nanti akan terjadi perubahan target. Kita akan lihat di semester pertama," ujarnya.