Sensus Ekonomi Penting untuk Penentuan Kebijakan Pemerintah

By Kartika Pada : 18 Mar 2016, 17:48:57 WIB, - Kategori : Kabar BatamSensus Ekonomi Penting untuk Penentuan Kebijakan Pemerintah

Media Center Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menjadi pembina apel siaga Sensus Ekonomi 2016 di Dataran Engku Putri Batam Centre, Jumat (18/3). Dalam amanatnya, Amsakar membacakan pidato Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin.

"Tidak lama lagi, kira-kira enam minggu ke depan, kita akan memasuki tahap paling penting, Sensus Ekonomi 2016, yaitu pencacahan lapangan. Tidak ada waktu untuk bersantai-santai. Kita semua sudah berada pada posisi Siaga 1," kata Amsakar.

Apel siaga ini, sambungnya, menjadi momentum untuk membangkitkan awareness dan membangun semangat seluruh jajaran BPS dan bangsa Indonesia. Sensus Ekonomi 2016 yang merupakan amanat UU 16/1997 merupakan bentuk pengabdian dalam menghasilkan data yang sangat penting bagi proses pembangunan bangsa.

"Data yang dihasilkan dari Sensus Ekonomi 2016 ini sangat penting dan bermanfaat bukan hanya bagi pemerintah atau pelaku usaha, tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Kegiatan apel siaga ini diisi dengan pembacaan ikrar dan menyanyikan mars sensus ekonomi 2016 oleh seluruh peserta.

Amsakar Achmad kepada sejumlah wartawan kembali menekankan bahwa Sensus Ekonomi ini sangat penting. Karena menjadi salah satu dasar bagi pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mensejahterakan masyarakat.

"Dengan sensus ini semua stake holder dicacah sehingga didapat peta yang benar. Dari data sensus itu bisa diambil kebijakan yang benar," kata Amsakar.

Apalagi saat ini Batam sedang menjadi sorotan nasional karena adanya perubahan status pada Badan Pengusahaan Batam yang dinilai berpengaruh pada ekonomi. Selain itu juga karena sudah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean sehingga perlu diantisipasi dengan data perekonomian masyarakat.

Kepala BPS Batam, Gultom Mangamputua mengatakan sensus ekonomi akan berlangsung selama satu bulan, yakni 1-31 Mei 2016. Sebanyak 2.084 petugas sensus akan disebar ke seluruh wilayah Kota Batam, termasuk pulau-pulau di hinterland.

"Kita akan memetakan kegiatan ekonomi yang ada di Batam. Mana yang potensi, mana yang akan dikembangkan lagi. Kebijakannya di pemerintah daerah," kata Gultom.

Petugas nantinya akan turun door to door. Setiap bangunan akan dimasuki untuk didata kegiatan ekonominya.

"Misalnya masuk ke rumah. Ditanyakan, digunakan untuk apa. Kalau untuk rumah tangga, kita tanya apakah penghuninya ada yang punya usaha. Usahanya di dalam atau di luar," sebutnya.

Usaha yang dimaksud yaitu usaha dengan menanggung risiko, bukan pegawai dengan gaji tetap. Kemudian akan didata di mana lokasi usahanya.

Bila berpindah-pindah, maka akan didata di rumah tersebut. Tapi bila tempat usahanya tetap, maka akan dikunjungi di tempat usahanya.

Data lain yang dikumpulkan yaitu berapa biaya yang dikeluarkan untuk usahanya selama sebulan, dan setahun. Serta ditanyakan juga berapa omsetnya dalam sebulan dan setahun.

Menurut Gultom, jumlah petugas sensus di Batam paling banyak untuk Provinsi Kepulauan Riau. Karena pergerakan usaha perekonomian pun lebih besar di kota ini.

BPS pun membagi petugas di tiap kecamatan sesuai dengan kondisi masing-masing. Ia mencontohkan di Kecamatan Batam Kota yang cukup padat, disiapkan sekira 400 petugas. Sementara di Kecamatan Belakangpadang, hanya 37 orang.

Petugas yang direkrut pun diambil dari daerah masing-masing. Sehingga ia yakin tidak ada masalah dalam pengumpulan data, meski petugas harus menyeberang ke pulau-pulau.

"Di daerah-daerah hinterland petugasnya dari sana kita ambil. Jadi tidak ada kendala di transportasi. Kendalanya mungkin kalau respondennya tidak mau terima, itu jadi kendala. Karena itu kita betul-betul minta partisipasi masyarakat untuk sukseskan Sensus Ekonomi 2016 ini," kata Gultom.