Rudi Test Drive Kapal Bantuan Nelayan

By Kartika Pada : 11 Okt 2017, 09:31:12 WIB, - Kategori : Kabar BatamRudi Test Drive Kapal Bantuan Nelayan

Media Center Batam - Walikota Batam, Muhammad Rudi uji coba (test drive) kapal bantuan nelayan di Pulau Pecong, Kecamatan Belakangpadang, Selasa (10/10). Kapal yang diberikan merupakan hibah dari pemerintah berasal dari dana alokasi khusus (DAK).

Total kapal yang diserahkan untuk nelayan di 11 kecamatan Kota Batam yakni 58 unit. Termasuk di dalamnya mesin tempel 5 PK, dan kawat bubu.

Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Perikanan juga memberikan bantuan lima unit mesin tempel Honda 20 PK, 16 sampan ketinting, 22 mesin utama kapal 3 GT, 100 lampu celup bawah air, 126 gulungan besar kawat bubu, 4.405 buah bento atau bubu rajungan, 254 buah jaring karang, dan 22 GPS atau fish finder. Ratusan nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) menerima bantuan tersebut.

Selain itu bantuan peralatan juga diberikan kepada pelaku usaha perikanan lainnya. Berbagai jenis alat pengolahan hasil perikanan diserahkan kepada 515 pelaku usaha perikanan.

"Bantuan diberikan melalui proses musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan). Awalnya mereka ajukan proposal, lalu masuk musrenbang, kita survei, baru diproses," kata Kepala Dinas Perikanan, Husnaini.

Sementara bantuan khusus untuk Kelurahan Pecung yakni lima unit kapal pancung, mesin tempel, dan kawat bubu. Kemudian lima unit mesin ketinting, 10 gulung kawat bubu, 1.100 bento, sembilan lampu celup bawah air, dan 15 jaring karang.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan bantuan pemerintah ini memang nilainya tidak seberapa. Tapi apabila dimanfaatkan dengan baik, akan membantu sejahterakan masyarakat nelayan.

"Ini bantuan rutin kepada masyarakat, biar mereka bisa menaikkan taraf hidup. Kalau mereka dapat hari ini, harus sisihkan beli alat, kasihan juga. Tapi dengan bantuan ini, apa yang mereka dapat, bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain," ujarnya.

Rudi mengatakan program bantuan ini akan diupayakan untuk terus ada setiap tahunnya. Namun ke depan diharapkan ada peningkatan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

"Kalau hari ini pakai kayu, ke depan fiber la. Peningkatan teknologi ini harus diikuti," ujarnya.