Remaja Peduli AIDS Gelar Lomba Foto dan Film Pendek

By Kartika Pada : 25 Apr 2016, 16:19:20 WIB, - Kategori : Kabar BatamRemaja Peduli AIDS Gelar Lomba Foto dan Film Pendek

Media Center Batam - Dua pelajar dari SMK BBS menjuarai Photography Competition yang diselenggarakan Youth Care about AIDS (YCA) atau Remaja Peduli AIDS Kota Batam. Juara pertama yaitu Felly Putra, dan di posisi kedua dimenangkan oleh Chikita. Sementara juara III untuk kompetisi fotografi tentang AIDS ini adalah SMK Kolese Tiara Bangsa.

Ketiga foto ini dinilai terbaik dari 18 foto yang masuk di panitia lomba. Tim juri berasal dari Mata Ponsel Batam, Bekudak Setumat, dan fotografer wedding. Penilaian juga berdasarkan hasil vote melalui akun instagram pada periode 15-22 April, serta vote saat acara puncak Short Movie and Photography Competition di Kepri Mall, Sabtu (23/4).

Selain foto, kegiatan ini juga mengkompetisikan film pendek karya pelajar SMA/SMK di Kota Batam. Dari tujuh karya yang masuk, diambil tiga film terbaik sebagai juara. Ketujuh film pendek ini merupakan karya pelajar lima sekolah dan dua komunitas.

Juara I diraih film berjudul "Kita Masih Bisa Berpelukan" karya Cabe Production. Juara II diraih perwakilan Sekolah Maitreyawira dengan judul film "Bingkai Kehidupanku". Dan juara III diraih tiga sutradara pelajar puteri dari Balik Layar Production, dengan film yang disajikan berjudul "Not as We Thought".

Ketua Panitia, Rizky Renra mengatakan penilaian berdasarkan akting, sinematografi, kreativitas, serta alur cerita dan konfliknya.

"Jurinya Aryanti Agustin penggiat perfilman remaja Batam, Bagas dari Metro TV, dan Nasrun Siagian dari KPA Kepri," kata Renra.

Foto dan film pendek ini sudah dikumpulkan sejak 23 Maret lalu. Seluruhnya bertemakan aktivitas remaja terkait penanggulangan AIDS.

Film-film pendek yang menjadi juara ini akan digunakan sebagai bahan sosialisasi bahaya dan penanggulangan AIDS di kalangan remaja Batam. Hal ini sejalan dengan apa yang diharapkan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kepri.

Perwakilan KPA Kepri, Gafaruddin Ibrahim mengatakan ke depan ia berharap durasi film dibuat lebih panjang. Sehingga bisa digunakan untuk tayangan saat sosialisasi HIV/AIDS.

"Kalau bisa tidak durasi 15 menit lagi, tapi bisa 1 sampai 1,5 jam," ujarnya.

Menurutnya sosialisasi seputar bahaya HIV/AIDS ini perlu melibatkan semua pihak. Mei mendatang, kata Gafaruddin, pihaknya akan turun dari rumah ke rumah untuk menyampaikan pesan tentang penanggulangan AIDS ini.

"Tanpa kebersamaan tak bisa teratasi. Paling tidak bisa menekan angka laju pertumbuhan HIV/AIDS," kata dia.