Media Center Batam - DPD Real Estat Indonesia (REI) Khusus Batam mencari ketua baru. Pemilihan ketua periode 2017-2020 ini dilaksanakan dalam musyawarah daerah ke-6 (Musda VI) di Harris Hotel Batam Centre, Rabu (5/4).
Ketua Panitia Musda VI REI Khusus Batam, Paijan mengatakan tema yang diangkat adalah "Batam di Tengah Deregulasi Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Publik".
"Ada lima capaian yang diharapkan melalui tema ini. Yaitu pelayanan yang mudah, pelayanan yang jelas waktunya, jelas biayanya, transparan, serta pelayanan di satu tempat," kata Paijan.
Pada musda ini, sebanyak 78 anggota berhak menggunakan suaranya untuk memilih ketua baru. Anggota yang memiliki hak suara adalah perusahaan yang aktif dari total 158 anggota REI Khusus Batam tahun ini.
Menurut Paijan, selain pemilihan ketua, musda ini juga diisi dengan seminar. Pembicara yang dihadirkan berasal dari perwakilan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Pemerintah Kota Batam, dan Badan Pertanahan Nasional.
Sementara itu, Ketua REI Khusus Batam periode 2014-2017, Djaja Roeslim mengatakan REI menjadi jembatan penghubung antara pengembang dengan pemerintah. REI hadir untuk mewakili kepentingan pengembang tanpa mengesampingkan kepentingan umum.
"REI adalah mitra pemerintah dalam menjalankan pembangunan di Kota Batam. Kalau selama ini kami mengkritik pemerintah, itu tugas kami juga. Jadi, harapan besar untuk REI ke depannya, kita cari solusi bersama. Bagaimana problem yang ada kita cari penyelesaiannya," kata dia.
"REI dukung program apapun yang dijalankan pemerintah sepanjang regulasi tersebut membantu kita membangun Batam ke depan lebih baik lagi," tambahnya.