Media Center Batam - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kota Batam semester I 2017 tercatat 31,69 persen. PAD yang telah terkumpul sebesar Rp 367.655.050.063 dari target Rp 1.160.200.676.360. Termasuk di dalamnya pajak Rp 265.547.672.019 dan retribusi Rp 40.664.520.767.
"Semua sesuai target. Hanya BPHTB (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan) yang masih jauh," kata Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah, Rabu (12/7).
Sektor perhotelan terkumpul pajak sebesar Rp 44 miliar dari target Rp 117,2 miliar. Kemudian pajak restoran dari target Rp 67,1 miliar terkumpul Rp 27,7 miliar. Target sektor hiburan Rp 25,1 miliar sudah terhimpun Rp 11,6 miliar.
Pajak reklame sudah terkumpul Rp 3,1 miliar dari target Rp 8 miliar. Sementara pajak penerangan jalan umum (PPJU) dari target Rp 162,1 miliar terkumpul 69,5 miliar.
Sementara pajak yang realisasinya tergolong rendah yaitu pajak parkir dari target Rp 12 miliar terealisasi Rp 3,2 miliar. Selain itu pajak mineral bukan logam dan batuan baru terkumpul Rp 1,5 miliar dari target Rp 8,4 miliar.
Dan untuk Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) terkumpul Rp 27,8 miliar dari target Rp 131,5 miliar. Serta BPHTB per 11 Juli terkumpul Rp 82,9 miliar dari target Rp 342 miliar.
"PBB-P2 21,19 persen, BPHTB baru terkumpul 24,22 persen. BPHTB ini sifatnya menunggu ada transaksi lahan. Sekarang perekonomian kita anjlok, ini salah satu penyebabnya," kata dia.
Azman mengatakan BPHTB yang terkumpul rata-rata perorangan, karena masyarakat masih menunggu sampai pelayanan peralihan hak ini lancar.