Media Center Batam - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau seluruh self regulatory organization (SRO) dan anak Perusahaan mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan, Senin-Rabu (14-16/5). Ini sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya.
"Imbauan yang sama juga disampaikan untuk perusahaan tercatat dan anggota bursa," kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio melalui rilis, Minggu (14/5).
Ia atas nama BEI menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam bagi para korban dan keluarga atas serangan teror yang terjadi di Surabaya. Melalui siaran pers ini Tito mengimbau seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal.
"Pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016 lalu, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal," ujarnya.
Pada saat terjadi teror, sambung Tito, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi 77,86 poin. Atau terkoreksi 1,72 persen di level 4.459,32 poin. Namun hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara. Karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen. Dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen.
"Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi. Dan kami yakin pada teror bom Surabaya ini juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal," tuturnya.
Tito mengimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan. Dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional.