Media Center Batam - Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam melaksanakan Musyawarah Daerah ke-4, Sabtu (25/3). Bertempat di Gedung LAM, Batam Centre, acara ini diikuti 72 Peserta yang terdiri dari unsur LAM Kecamatan 60 orang, LAM Kota Batam 10 orang, dan dua orang perwakilan LAM Provinsi Kepulauan Riau.
Musda LAM Kota Batam dilaksanakan satu hari dengan agenda laporan pertanggungjawaban pengurus LAM Kota Batam periode 2011-2016, pemilihan ketua LAM Kota Batam 2017-2022, dan pengesahan program kerja yang berdasarkan tujuan LAM.
Adapun tujuan yang dimaksud yaitu melestarikan Adat istiadat Melayu, memayungi semua adat istiadat lain yang ada di Batam, dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah terhadap pembangunan fisik maupun non fisik agar ada keselarasan unsur budaya melayu.
"Sikap LAM Batam moderat. Semua adat istiadat budaya kita hargai untuk memajukan Batam. Kita kawal habis bersama Pemko Batam. Agar tidak ada gesekan-gesekan, apalagi sekarang era globalisasi, era media sosial," kata Ketua LAM Batam periode sebelumnya, Nyat Kadir.
Ia mengatakan sesuai fungsinya sebagai pelestari adat istiadat budaya melayu, LAM Kota Batam telah menerbitkan tujuh buku antara lain Buku Adat Istiadat Perkawinaan Melayu Batam, Meneroka Upacara Peralihan Kehidupan Orang Melayu Batam. Prosesi Tepuk Tepung Tawar, Ensiklopedia Melayu Hubungkaitnya dengan Batam, Pakaian Tradisional Melayu Batam, Pengobatan Tradisional Melayu Batam, dan Masakan Tradisonal Melayu Batam.
"Buku-buku ini akan kita sebarkan di sekolah-sekolah agar budaya melayu bisa diperkuat dari sekolah," ujarnya.