PGN Mulai Salurkan Gas ke 4000 Rumah Tangga di Batam

By Kartika Pada : 13 Jan 2017, 09:54:53 WIB, - Kategori : Kabar BatamPGN Mulai Salurkan Gas ke 4000 Rumah Tangga di Batam

Media Center Batam - Jumlah pelanggan jaringan gas rumah tangga PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) di Kota Batam terus bertambah. Tahun ini sebanyak sebanyak 4.000 rumah tangga di Batam mulai menikmati gas bumi yang bersih dan hemat.

Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo mengatakan jaringan gas tersebut sudah dibangun di tahun 2016. Dan kini mulai disalurkan (gas-in) secara bertahap.

"Tahap awal gas bumi dialirkan ke 182 rumah tangga di Perumahan Muka Kuning Indah II, dan 123 rumah di Perumahan Sentosa Perdana," kata Dilo saat gas-in di Perumahan Sentosa Perdana Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung, Kamis (12/1).

Total pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas bumi ke 4.000 rumah tangga di Batam mencapai lebih dari 55 kilometer (km). Lokasinya tersebar di 16 perumahan. Dana pembangunan proyek sambungan gas rumah tangga ini dibiayai oleh APBN. 

"Ini proyek penugasan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral)," kata dia.

Tahun 2016 PGN juga mendapat tugas dari pemerintah untuk membangun sambungan jaringan gas bumi untuk 49.000 rumah tangga. Jaringan gas ini dibangun di Tarakan, Surabaya, dan Batam.

Dan di tahun 2017 PGN kembali mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk membangun dan mengoperasikan 26.000 sambungan gas rumah tangga. Tugas ini tersebar di Bandar Lampung, Musi Banyuasin, dan Mojokerto.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman mengatakan pada tahun 2016 pemerintah membangun jaringan gas untuk 89 ribu sambungan rumah tangga. Tersebar di Batam, Surabaya, Tarakan, Prabumulih, Cilegon, dan Balikpapan.

"Semua sudah terbangun, tinggal gas-in nya," kata Wira.

Sedangkan pada 2017, pemerintah mengusulkan 200 ribu sambungan rumah tangga. Namun karena keterbatasan anggaran, kuota diturunkan menjadi 56 ribu. Jumlah tersebut akan dibagi di Bontang, Samarinda, Mojokerto, Pari, Bandar Lampung, Pekanbaru, dan Muara Enim.

"Pertimbangan kita dalam memilih kota adalah daerah yang menghasilkan gas, sudah ada infrastruktur jaringan gas untuk industri. Kaltim, Riau, Sumsel jadi prioritas karena banyak suplai gas. Adapun kendala dalam membangun adalah perizinan. Kalau pemerintah daerah bisa membantu, sangat baik," kata dia.