Pemko Bagikan Insentif Kader Posyandu-Kader Siaga

By Kartika Pada : 06 Des 2017, 16:13:05 WIB, - Kategori : Kabar BatamPemko Bagikan Insentif Kader Posyandu-Kader Siaga

Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam bagikan insentif kepada 1.200 kader posyandu dan kader siaga Kecamatan Batuaji, Sagulung, dan Sekupang. Pembagian dilaksanakan di Aula Universitas Riau Kepulauan di Batuaji, Selasa (6/12).

"Batuaji 364 kader posyandu, Sagulung 336, Sekupang 427. Total 1.127 kader posyandu. Sedangkan kader siaga 73. Sehingga total yang dibagikan hari ini 1.200 kader posyandu dan kader siaga," papar Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam, Hasyimah.

Menurutnya di Batam terdapat 3.185 kader posyandu dan 128 kader kelurahan siaga. Sebanyak 567 kader posyandu dan 40 kader siaga berada di tiga kecamatan hinterland (Bulang, Galang, Belakangpadang). Sedangkan di sembilan kecamatan mainland terdapat 2.618 kader posyandu dan 88 kader siaga.

"Tiap kader menerima insentif sebesar Rp 175.000 per bulan. Naik dari 2015 dan 2016 lalu. 2018 mendatang insya Allah naik lagi jadi Rp 200 ribu per bulan per orang," kata Hasyimah.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad mengatakan pemberian insentif ini sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kota Batam kepada para kader.

"Tidak banyak, tapi kita usahakan terus bertambah. Banyak sekali kebijakan Bapak Walikota terkait insentif. Untuk imam, RT RW, kader Posyandu, guru honor diberi tunjangan. Mudah-mudahan APBD ke depan ada kenaikan signifikan. Kalau naik besar, insentif jadi besar," ujarnya.

Kepada kader yang terima insentif, Amsakar berpesan agar kerja dengan baik. Berikan pelayanan terbaik kepada anak-anak yang datang ke Posyandu. Sampaikan informasi penting tentang kesehatan kepada para ibu.

Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan insentif ini penting dalam mendukung pembangunan. Karena dalam membangun satu kota, tidak boleh fisik saja dan tidak boleh hanya akhlak. Keduanya harus dilakukan secara seimbang.

"Kalau saya bangun akhlak saja, kota tak akan maju. Kalau saya bangun fisik, akhlaknya rusak, juga tidak bagus. Maka ini harus sejalan. Maka saya bilang, insentif ini tidak boleh dihilangkan. Karena anak-anak ini yang akan jadi pemimpin kita ke depan, kita harus siapkan mereka," kata Rudi.