Media Center Batam - Pemerintah merencanakan pendalaman alur di kawasan perairan Rempang dan Galang Batam. Pendalaman alur ini bertujuan agar kapal-kapal yang berlabuh, memilih Batam atau Karimun sebagai alternatif.
"Pendalaman alur di Batam belum ada titiknya, tapi sekitar Galang. Alur yang mau didalami bila perlu sampai Lingga dan Babel sana. Jika ini terealisasi, diestimasi akan banyak kapal yang sandar, labuh, dan gunakan Batam sebagai persinggahan," kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad di ruang kerjanya, Selasa (16/1).
Menurutnya rencana pendalaman alur ini sudah dibahas dalam rapat di Pemprov Kepri, sehari sebelumnya. Rapat ini dihadiri Deputi Sumber Daya Kemaritiman, Staf Khusus Kemaritiman, Armabar, Lantamal, dan Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian, kata Amsakar, menargetkan dalam waktu tiga bulan ke depan sudah ada penyelesaian untuk regulasi terkait. Di antaranya meminta Gubernur untuk mempercepat pembuatan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).
"Menurut kementerian, sembilan provinsi kepulauan lain sudah menyampaikan. Kepri yang belum. Provinsi Kepri diharap segera percepat itu," tuturnya.
Selain penetapan alur dan penyelesaian regulasi, poin ketiga yang perlu dilakukan yaitu penghitungan material yang dapat dimanfaatkan dari proses pendalaman alur tersebut. Termasuk menghitung pembagian atau sharing bagi provinsi dan kabupaten/kota.
"Termasuk menghitung dampak dari kegiatan yang dilakukan. Sehingga perlu dipertimbangkan CSR (tanggungjawab sosial) untuk masyarakat terdampak," ujarnya.
Pemerintah Kota Batam, sambung Amsakar, pada prinsipnya siap mendukung apa yang sudah menjadi keputusan pusat. Dengan catatan sosialisasi dilakukan bersama-sama, dan harus mempertimbangkan dampak ke masyarakat.