Pemerintah Pindahkan Pencari Suaka dan Pengungsi dari Taman Aspirasi

By Kartika Pada : 17 Nov 2016, 14:05:09 WIB, - Kategori : Kabar BatamPemerintah Pindahkan Pencari Suaka dan Pengungsi dari Taman Aspirasi

Media Center Batam - Pelukan perpisahan mewarnai pemindahan pencari suaka dan pengungsi di Taman Aspirasi Batam Centre, Kamis (17/11) pagi. Bahkan mata beberapa di antaranya berkaca-kaca ketika saling mengucapkan salam dalam bahasa Arab.

Ali Raza (20) mengaku sedih berpisah dengan sesama warga negara asing yang sama-sama berkemah di Taman Aspirasi. Meski tidak bersaudara, kebersamaan selama lebih kurang lima bulan membuat mereka merasa dekat layaknya keluarga.

"Ya saya sedih karena harus berpisah dengan mereka semua. Mereka sudah seperti keluarga bagi saya. Mereka abang-abang saya," kata Ali dalam Bahasa Inggris.

Di lain sisi ia mengaku bahagia karena akhirnya dipindahkan dari Taman Aspirasi. Walaupun belum mengetahui ke mana akan dibawa, ia tetap senang karena Pemerintah Indonesia memberi mereka tempat berteduh.

"Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Indonesia yang sudah menberikan kami tempat baru. Kami percaya lebih baik daripada kami di sini," ujarnya.

Ali merupakan satu dari 40-an pencari suaka dan pengungsi dari Afghanistan. Selain warga negara Afghanistan, Taman Aspirasi juga diisi pencari suaka dan pengungsi dari Sudan, Somalia, Ethiopia, Pakistan, Yaman, dan Irak. Total 109 pengungsi dan pencari suaka yang tinggal di taman pusat pemerintahan Batam Centre tersebut.

"Saat pendataan terakhir ada 104 orang. Tapi mungkin karena dapat informasi mau dipindahkan, semalam ada yang datang lagi lima orang dari Sudan. Tiga anak-anak, satu perempuan dewasa, satu laki-laki dewasa, tapi bukan suami istri itu," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Teguh Prayitno.

Ia mengatakan pemindahan dilakukan karena orang-orang asing ini sudah terlalu lama menetap di Taman Aspirasi. Padahal tidak seharusnya mereka berada di sana. Karena sudah banyak masyarakat yang menyampaikan ketidaknyamanan atas keberadaan mereka. Walaupun ada juga warga yang bersimpati dengan memberikan bantuan dalam berbagai macam bentuk.

Teguh mengatakan para pencari suaka dan pengungsi ini akan disebar di tiga lokasi, Hotel Kolekta Batam, Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat di Kota Tanjungpinang, dan Rudenim di Surabaya. Sebanyak 56 warga negara asing ini dipindahkan ke Hotel Kolekta, khususnya mereka yang belum memegang kartu dari UNHCR (komisi PBB untuk pengungsi). Kemudian 90 orang pemegang kartu UNHCR menjadi detensi di Tanjungpinang, 56 dari Hotel Kolekta dan 34 dari Taman Aspirasi.

"Untuk yang ke Surabaya, 12 orang. Kenapa Surabaya, karena Surabaya yang mau menerima, di mana-mana penuh. Tapi Surabaya hanya mau menerima yang single (belum berkeluarga). Jadi ada 12 orang asal Afghanistan yang akan dipindahkan ke Surabaya. Sambil menunggu jadwal penerbangan, sementara kita tempatkan di Kolekta," papar Teguh.