Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam akan membuat aplikasi yang mencakup semua bentuk layanan kepada masyarakat. Aplikasi dalam jaringan yang terintegrasi ini berisikan layanan masyarakat, pengaduan, informasi masyarakat, dan media informasi.
"Nanti akan tersaji dalam satu dashboard. Layanan masyarakat yang sifatnya satu arah, termasuk perizinan. Kemudian pengaduan masyarakat, informasi masyarakat, dan media informasi yang tersambung pada web Media Center, Humas, dan GIS Kota Batam," kata Kepala Badan Kominfo Batam, Salim.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kominfo Batam dalam kunjungan kerja Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Pengelolaan Data Elektronik Kota Cimahi. Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat lantai IV Kantor Walikota Batam, Kamis (10/11).
Kepala Kantor Arsip, Perpustakaan, dan PDE Cimahi, Mochammad Ronny mengatakan kunjungannya kali ini guna mengetahui tentang pengarsipan dan pengelolaan data di Pemerintah Kota Batam. Serta bertanya tentang rencana pengembangan teknologi informasi di Batam seperti apa.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk berbagi informasi seputar Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Karena Kantor Arsip, Perpustakaan, dan PDE Cimahi ini terdiri dari gabungan dua rumpun dengan lima urusan kerja yaitu perpustakaan, arsip, kominfo, persandian, dan ditambah humas.
"Terkait SOTK baru, postel kegiatannya apa saja yang akan dilaksanakan. Kemudian regulasi atau master plan smart city, apakah sudah dibuat atau belum," kata Iwan, salah satu rombongan Cimahi.
Salim menjelaskan di SOTK baru, atau organisasi perangkat daerah baru, postel tidak masuk di Kominfo lagi. Kewenangannya mengenai IMB menara dan retribusi akan dipindahkan ke dinas teknis.
"Terkait smart city, komitmen pimpinan, 2017 harus sudah mulai terbuka, online, terintegrasi. Walaupun tidak sekaligus, bertahap," kata Salim.
Rombongan dari Cimahi ini tak hanya disambut Badan Kominfo tapi juga Kantor Perpustakaan dan Arsip Pemko Batam. Pada kesempatan tersebut, Kasi Perpustakaan, Nurmala mengatakan setelah disahkannya SOTK yang baru, status Kantor Perpustakaan dan Arsip berubah menjadi Dinas tipe B. Terdiri dari tiga bidang yaitu pengadaan, pelayanan, dan perencanaan atau program.
"Pengelolaan perpustakaan di Batam semua masih sistem manual. Belum ada gedung tersendiri. Masih menumpang di gedung sini. Lantai 7. Sulitnya di sana, masyarakat mau masuk susah. Tapi kita ada program sosialisasi dan lomba-lomba untuk meningkatkan minat baca masyarakat," ujarnya.
Menurut Nurmala, permasalahan yang dihadapi adalah minimnya sumber daya manusia yang memang ahli di bidang kearsipan. Sementara jumlah pustakawan pun hanya satu orang.