Media Center Batam - Pemerintah Kota Batam akan kembali mengelola Pasar Induk yang beberapa tahun ini mangkrak. Kepastian itu setelah semua proses pengalihan aset dari BP Batam rampung maka gedung itu akan menjadi sentra pelaku UKM kawasan tersebut.
Untuk mengaktifkan kembali, perlu beberapa perubahan utamanya gedung. Walikota Batam Muhammad Rudi memastikan, gedung tersebut akan bercirikan budaya setempat. Sebagaimana diketahui, Kepulauan Kepri ini merupakan daerah budaya melayu yang harus terus dilestarikan.
“Nanti kalau proses sudah selesai, kita minta pihak LAM (Lembaga Adat Melayu) kasih kita desainya. Biar bangunanya mencirikan budaya melayu,”ujar Rudi, dihadapan pengurus LAM Batam, saat acara halal bi halal kemarin.
Katanya, ini perlu dilakukan agar budaya setempat lebih dikenal dan daerah memiliki ciri khas. Ini merupakan momentum bagaimana pembangunan kedepan bernuansa melayu.
“Ciri khas Batam harus kita arahkan, contoh nantinya fly over. Budaya melayu ini harus kita tinggikan seranting, karena ini negeri melayu. Bukan berarti budaya lain tidak kita perhatikan,”ujarnya.
Komitemn tersebut juga akan diwujudkan setiap rumah toko di pusat bisnis Nagoya. Katanya, bila semua jalan dikawasan tersebut rampung dikerjakan maka ruko akan dicat ulang dengan desain yang sama serta mencirikan budaya setempat.
Sementara itu, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad juga memastikan hal tersebut terwujud. Hanya saja, perlu kajian yang mendalam lagi apakah gedung pasar induk saat ini dipertahankan atau akan dibuat ulang.
“Nanti akan kita kaji. Apakah buat ulang atau gedung yang saat ini renovasi. Nanti konsultan yang kaji,”ujarnya.