Kementerian Anggarkan Rp 25 Miliar untuk Penataan TPA Punggur

By Kartika Pada : 13 Nov 2017, 14:45:31 WIB, - Kategori : Kabar BatamKementerian Anggarkan Rp 25 Miliar untuk Penataan TPA Punggur

Media Center Batam - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan Rp 25 miliar untuk penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur Batam. Anggaran ini akan dikucurkan pada 2018 mendatang.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk penataan blok landfill dan pembangunan instalasi pengolahan lindi.

"Pekerjaan persiapan dianggarkan Rp 0,4 miliar, penataan blok landfill Rp 17,9 miliar, dan pembangunan instalasi pengolahan lindi Rp 6,8 miliar," kata Herman di Batam Centre, Senin (13/11).

Bak lindi yang dibangun terdiri dari lima jenis kolam penampungan dan pengolahan limbah. Yakni kolam equalisasi, kolam Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB), kolam fakultatif, kolam maturasi, dan kolam hayati atau wetland.

Kelima bak ini akan dibangun di sisi kanan bak lindi yang ada. Saat ini terdapat enam bak lindi di TPA Telagapunggur. Namun akibat longsor yang terjadi Jumat (10/11) lalu, empat bak sudah habis tertimbun. Sedangkan dua bak lainnya juga dalam kondisi pecah dan bocor.

"Kita sudah buat bak lindi sementara. Tapi jadinya cuma satu tahapan, tidak sampai enam. Di bak sementara ini kita beri bakteri untuk penetral air limbah dari sampahnya, baru dilepas ke laut," papar Herman.

Longsor yang terjadi sore hari itu tidak hanya merusak fasilitas TPA, tapi juga memakan korban jiwa. Satu orang warga yang tinggal di dalam lingkungan TPA Telagapunggur meninggal saat mandi di sumur bersama. Sumur tersebut berada tepat di jalur longsoran.

TPA Telagapunggur ini berdiri di atas lahan seluas 46 hektare. Ada 417 kepala keluarga yang tinggal di sana. Sebagian besar berprofesi sebagai pemulung sampah. Pemerintah Kota Batam berencana memindahkan mereka ke tempat yang lebih layak untuk ditempati, misalnya rumah susun.

"Desember nanti semua harus clear, bersih. Pada prinsipnya mereka mau pindah, tapi minta waktu. Kita kasih keringanan untuk tinggal di rusun milik Pemko. Kita juga upayakan transportasi untuk angkat barang," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad ketika meninjau lokasi longsor menyampaikan harapannya kepada warga agar mau pindah dari kawasan tersebut. Selain karena akan dilakukan penataan, lingkungan tersebut juga tidak layak dari sisi kesehatan untuk menjadi tempat tinggal.