Hati-Hati! Modus Penipuan Pelunasan Kredit Mulai Masuk Batam

By Kartika Pada : 23 Sep 2016, 15:17:47 WIB, - Kategori : Kabar Media Center Hati-Hati! Modus Penipuan Pelunasan Kredit Mulai Masuk Batam

Media Center Batam - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepri mengadakan sosialisasi tentang modus penipuan janji untuk melunasi kredit. Sosialisasi diberikan kepada pihak perbankan yang ada di Kepri, Khususnya Batam.

"Pimpinan bank diharap memberikan edukasi ke nasabahnya agar tidak ada nasabahnya yang tertipu dengan modus baru ini," kata Kepala BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, di Kantor BI Kepri, Batam Centre, Jumat (23/9).

Adapun modus yang dilakukan oleh pelaku adalah menawarkan jasa pelunasan kredit di bank atau lembaga pembiayaan lainnya. Target pelaku adalah nasabah atau debitur khususnya yang terlibat kredit macet.

"Nama perusahaannya UN Swissindo. Mereka menjanjikan pelunasan dengan jaminan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau surat berharga lain. Tentunya SBI yang dikeluarkan perusahaan itu surat berharga palsu," kata dia.

Nasabah kemudian diminta membuat surat dengan format tertentu. Surat yang ditandatangani oleh nasabah tersebut kemudian diserahkan ke bank atau lembaga pembiayaan tempatnya kredit. Selain itu surat juga ditembuskan ke BI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lebih meyakinkan nasabah.

Modus ini marak sebulan terakhir, berawal dari Kota Cirebon. Kepada calon korban, perusahaan ini mengaku punya uang hampir Rp 2.000 triliun dalam bentuk SBI yang bisa digunakan untuk melunasi kredit seluruh masyarakat Indonesia di perbankan nasional.

Di beberapa daerah, nasabah yang terjerat modus ini dimintai sejumlah uang sebagai fee bagi perusahaan. Namun untuk di Batam, dari laporan yang ada, belum sampai ada yang memberikan uang ke perusahaan tersebut.

Seperti yang disampaikan Area Head Bank Mandiri Batam, Rully Setiawan. Sepekan yang lalu pihaknya menerima surat dari seorang debitur yang sudah lama kredit macet. Isinya menyebutkan bahwa ia tidak akan membayar cicilan kreditnya lagi karena sudah dijamin BI melalui UN Swissindo.

"Mungkin kalau mereka macet, ditemui UN Swissindo jadi angin surga. Tapi kalau sudah masuk ke yang lancar, itu bisa jadi masalah. Apalagi dengan kata-kata kebebasan dari hutang," ujarnya.

Hal senada dialami Bank Jabar Banten (BJB) Batam. Branch Manager BJB Batam, Ahmad Faisal mengatakan pihaknya juga pernah didatangi nasabah dengan membawa surat dari UN Swissindo. Pada saat itu Faisal sempat menanyakan pada nasabah tersebut apakah ia paham dengan isi surat.

"Ada dua ibu-ibu. Jadi kita tanyakan ibu paham dengan isi surat. Mereka bilang mengerti, bisa membuat tak perlu bayar hutang. Kami tanya apakah ibu ada membayar ke UN Swissindo ini, tidak katanya. Apa ibu ada menjanjikan bayar kalau ini berhasil, mereka bilang juga tidak," tutur Faisal.

Menurut Faisal, nasabah ini mengaku hanya coba-coba. Bersyukur bila terwujud. Tapi tak masalah jika memang tidak bisa. Artinya mereka tetap akan membayar cicilan kredit seperti biasa bila memang surat tersebut tak membuahkan hasil.

"Pengakuan mereka, mereka ini kenal dengan perwakilan UN Swissindo itu. Jadi merasa tak enak saja. Jadi dicoba-coba saja. Kami tanya, ke depan bagaimana kreditnya, tetap dibayar katanya. Berarti ini masih bisa kita edukasi," sebutnya.

Kedua nasabah ini, kata Faisal, termasuk debitur yang lancar membayar cicilan kreditnya. Namun ia khawatir bila ada nasabah yang termakan dengan modus tersebut, malah akan menjadi penurunan kualitas kredit di banknya.