Media Center Batam - Batam adalah negeri yang menjanjikan bagi banyak orang. Sehingga struktur kependudukan Batam ini relatif setara antar komunitas. Karena itu tak ada yang bisa mengklaim sebagai penguasa wilayah di Batam. Hal ini disampaikan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad saat membuka Musyawarah Besar V Generasi Muda Minang (Mubes V Gema Minang) di Mukakuning, Minggu (26/2).
"Saya ingin jangan mendefinisikan sebagai orang Minang yang ada di Batam. Tapi dibalik. Orang Batam yang berasal dari Minang. Tentu ini akan berbeda. Kita harap semua potensi yang ada di Batam betul-betul berkontribusi untuk perkembangan Batam. Kita semua yang harus mengawal Batam, kita semua yang harus menjaga Batam," ujarnya.
Pelaksana Tugas Ketua Umum Gema Minang Batam, M Al Ikhsan mengatakan Mubes kali ini diikuti tujuh calon Ketua Umum. Mereka harus melalui empat tahapan seleksi di antaranya wawancara dan psikotes kepemimpinan.
Setiap calon ketua umum harus menghadapi delapan panelis yang merupakan senior Gema Minang. Berasal dari kalangan akademisi, birokrat, dan sebagainya.
"Kita juga dapat dukungan dari Kapolda lewat Karo SDM untuk lakukan psikotes kepemimpinan. Baru Gema Minang yang lakukan tahapan seperti yang kami lakukan. Mudah-mudahan ke depan semua organisasi lakukan hal serupa," kata Ikhsan.
Ia mengatakan sebagai panitia yang menyiapkan kader pemimpin Gema Minang, mereka komitmen untuk laksanakan seleksi secara profesional dan adil. Bila ditemukan permainan uang dalam pemilihan ini, calon ketua akan didiskualifikasi. Dan pemilik suara yang terkait politik uang juga akan didiskualifikasi.
"Kami berharap Gema Minang ke depannya dapat beri kontribusi dalam pembangunan Batam khususnya dan Kepri umumnya. Dan Gema Minang dapat bersinergi dengan pembangunan Kota Batam, karena lebih kurang 20 persen penduduk Batam berdarah minang," kata Ikhsan.