Ekonomi Lesu, Pariwisata Tetap Tumbuh

By Kartika Pada : 11 Agu 2017, 09:03:04 WIB, - Kategori : Kabar Media Center Ekonomi Lesu, Pariwisata Tetap Tumbuh

Media Center Batam - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau meningkat di semester I 2017. Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar mengatakan jumlah kunjungan wisman hingga Juni tercatat sekitar 977 ribu kunjungan.

"Juni ini dibanding periode yang sama tahun lalu bertambah 3-4 persen," kata Buralimar saat ditemui di Mukakuning, Kamis (10/8).

Menurutnya kunjungan wisman ini tidak bisa dibandingkan bulan per bulan. Karena ada musim-musim kunjungan ramai (peak season) dan kunjungan sedikit (low season) di tiap tahunnya.

"Seperti waktu April ke Mei turun 15 persen. Tapi Mei ke Juni naik 15 persen. Jadi tidak bisa dibandingkan seperti itu," ujarnya.

Ia mengatakan pariwisata mampu menjadi penopang perekonomian Kepri yang kini sedang terpuruk dengan angka pertumbuhan hanya 1-2 persen. Meski terlihat lambat, tapi pariwisata pasti tumbuh, tak pernah turun.

Kontribusinya pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri memang hanya 2 persen. Tapi diharapkan bisa tumbuh ke 3-4 persen tahun ini.

"Pariwisata itu murah. Asal keamanan, kenyamanan, kesehatan dijaga, orang datang. Kuliner sehat, orang beli. Maka harus kita kejar ke sana," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam tersebut.

Buralimar mengatakan pihaknya optimis bisa mencapai target kunjungan wisman 2,1-2,2 juta di tahun 2017. Karena biasanya di akhir tahun kabupaten/kota memiliki agenda pariwisata yang cukup banyak.

"Kalau 2,1 (juta) optimis saya. Tapi kalau 2,5 (juta), target kementerian, berat sedikit. Kecuali beberapa event dipindahkan ke Batam," ujarnya.

Agenda pariwisata yang akan ditarik ke Kepri bisa disesuaikan dengan minat wisman. Misal agenda kesenian yang menghadirkan artis yang disenangi warga jiran. Seperti ketika ada konser grup band Wali beberapa waktu lalu, seribuan orang yang datang dari Malaysia-Singapura.

"Kita harus tahu apa kemauan jiran kita. Misal kuliner, kuliner apa. Artis siapa. Atau misalnya ustadz. Itu yang kita kejar. Dan ini tidak bisa oleh pemerintah saja. Harus industri pariwisata juga buat," kata dia.