Media Center Batam - Badan Pengusahaan (Batam) sebagai pengelola pelabuhan Batuampar mengaku perlu kajian lebih lanjut untuk memindahkan sandar Kapal Pelni dari Pelabuhan Beton Sekupang.
Salah satu kendala, karena desain Pelabuhan Batuampar merupakan pelabuhan kargo tidak memiliki ruang tunggu. Direktur Humas dan Promosi Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam Purnomo Andi Antono mengatakan, ini akan tetap akan di-cover namun tetap dikaji lebih lanjut.
"Untuk Pelabuhan Batuampar sama saja tidak ada terminal yang layak untuk penumpang," kata Andi Antono, Senin (20/6).
Ia mengakui, pihaknya sudah memperingatkan PT Persero sebagai pengelola Pelabuhan Beton Sekupang untuk direnovasi agar lebih layak bagi penumpang. Namun hingga kini belum ada perubahan yang berarti. Karena dilihat tidak layak itu, Menteri Perhubungan ingin memindahkan pelabuhan Kapal Pelni.
Bila memanfaatkan Pelabuhan Batuampar, maka perlu dikaji lebih mendalam termasuk dengan lay out keluar masuk orang.
"Ya, lihat nanti kajiannya. Kalau dalam waktu dekat belum ada terminal penumpang di Batuampar kan?, atau mau pakai pakai tenda saja?" katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta Pelabuhan Beton Sekupang Kota Batam yang selama ini digunakan untuk pelayaran KM Kelud milik PT Pelni dipindah karena dinilai tidak layak.
"Saya minta Pelabuhan Pelni dipindah ke Batuampar Senin (20/6) ini juga. Kondisinya sangat tidak layak lagi untuk melayani penumpang mudik," kata Menteri Perhubungan usai meninjau kesiapan pelabuhan tersebut menghadapi musim mudik Lebaran.