Media Center Batam – Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam meng-agendakan pelatihan kepada 60 orang untuk belajar las sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja. Peserta pelatihan sendiri diambil dari kalangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Nilam Suri Ratno Utomo mengatakan, pelatihan akan dimulai pada Agustus tahun ini dengan menghadirkan 60 peserta.
“Agustus ini baru kita mulai. Pesertanya, dari anak jalanan, dari rumah singgah dan dari hinterland,”ujar Ratno, selasa (19/7).
Pelatihan berlangsung tiga gelombang. Tahap pertama akan dilakukan pada Agustus untuk 20 orang dengan masa pelatihan 35 hari penuh. Segala bentuk akomodasi ditanggung pemerintah.
“Mereka kita inapkan disini (Nilam Suri) selama 35 hari,”tambahnya.
Untuk materi pelatihan, pihaknya melakukan kerjasama dengan perusahaan dikawasan Batam Center yang bergerak dibidang las. Pembelajaran dilakukan di lokasi kerja, sehingga peserta diantar jemput. Pola ini diakui sangat efektif untuk mengenalkan langsung kondisi ril dunia kerja.
Maka tidak heran, lanjut Ratno, peserta yang berprestasi atau dengan kecakapan las yang baik akan langsung direkrut di perusahaan tersebut sebagai karyawan. Bahkan pernah dalam pengerjaan satu proyek, seluruh anak yang dilatih mereka pekerjakan semua.
“Mereka yang bagus langsung dijadikan karyawan. Dan pernah direkrut semua, bila ada proyek mereka,” tambahnya.
Selama di-asramakan, peserta juga mendapat bimbingan sosial. Pihaknya juga telah melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan lainya untuk memberikan materi pada malam harinya.
“Kita rekrut dari PMKS Ada yang kita minta dari kelurahan di hinterland, anak jalanan, anak punk dan lainnya. Pesertanya kita tidak melihat jenjang pendidikannya, yang penting mau. Selama di-asramakan, rambutnya cepak semua. Harapannya setelah mereka dilatih ke depan dapat memberi nilai tambah kepada dirinya dan keluarganya,”akhirnya.