Datangkan Produk Pertanian Jambi, Pemko Batam MoU Bersama Kab Kerinci dan Tanjung Jabung Barat

By Taslimahudin Pada : 29 Nov 2016, 14:54:09 WIB, - Kategori : Kabar BatamDatangkan Produk Pertanian Jambi, Pemko Batam MoU Bersama Kab Kerinci dan Tanjung Jabung Barat

Media Center Batam – Pemerintah Kota Batam kembali menjalin kerjasama dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, sebagai upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat kedua belah pihak. Dalam nota kesepahaman itu, lebih menitik beratkan pada hasil pertanian dari Jambi untuk di kirim ke Kota Batam. 

Walikota Batam HM Rudi menuturkan, Batam yang dikenal sebagai daerah industri diakui belum memiliki kawasan pertanian yang memadai. Apalagi pasokan beberapa hasil pertanian tidak akan mencukupi kebutuhan dengan jumlah masyarakat saat ini mencapai 1,3 juta orang. 

"Batam tidak memiliki lahan pertanian. Memang ada rencana kita mau pindahkan ke pulau-pulau tapi itu butuh waktu. Mudah-mudahan dengan perjanjian ini, kebutuhan di Batam terpenuhi dengan harga yang terjangkau,"ujar Rudi, dalam sambutannya saat MoU, Selasa (29/11).

Beberapa sektor perjanjian meliputi, perekonomian dan perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan, sarana dan prasarana transportasi hingga pariwisata. 

Namun demikian, sektor pertanian lebih menonjol untuk segera direalisasikan. Seperti ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama (PKs) hingga pertemuan antara pengusaha di kedua belah pihak, seperti Kadin, Apindo baik di Batam maupun di Tanjung Jabung Barat dan Kerinci.

Menurut Rudi, salah satu faktor utama agar hasil pertanian di kedua kabupaten sampai di Batam adalah transportasi laut. Karena itu, tinggal disepakati kedua belah pihak untuk mengirimkan surat ke Kementertian Perhubungan agar ada Roro dari Kuala Tungkal (Jambi) langsung menuju Batam (Kepri).

"Kita bantu pengusaha, Bagaimanan hasil pertanian itu sampai (Di Batam) tidak busuk. Ayo sama-sama kita ke Kemenhub. Kalau ini lebih cepat lebih baik,"katanya.

Wakil Bupati Kabupaten Kerinci, Zainal Abidin menuturkan, penduduk didaerahnya mayoritas bekerja sebagai petani. Namun demikian, hal yang membuat miris harga hasil pertanian sangat rendah. 

"Saya pernah jalan pak dimasyarakat. Disana itu tomatnya sampai berserak di tanah. Mau dijual tidak ada yang mau beli. Harganya rendah. Hasilnya melimpah, harga turun. Maka terjadilah hukum ekonomi,"terangnya. 

"Kualitas tomat kita tidak kalah yang dipasar-pasar. Kami berharap, hasilnya ini dapat disuplai ke Batam. Petanipun diuntungkan, "terangnya yang pada kesempatan itu juga hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gusti Raizal Eka Putra, perwakilan Pemprov Kepri.