Media Center Batam - Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang Kota Batam mengajukan 19 kegiatan dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
2019 mendatang. Kegiatan yang diusulkan terdiri dari lima titik pembangunan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), 12 titik Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD), dan dua lokasi Instalasi Pengelolaan Air Limba (IPAL). Total
nilai pagu anggaran yang diusulkan untuk seluruh kegiatan adalah Rp 64,7 miliar
dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Semua lokasi pembangunan, baik SPAM, SPALD, maupun IPAL, berada di pulau penyangga (hinterland). Seperti Pulau Labu, Boyan, Banun, Karas, Kasam, Kasu, Sembulang, Bulang Lintang, Jolo, Temoyong, Lance, Cengkui, Buluh, Terong, dan Belakangpadang.
"Tapi itu kan baru usulan kita. Tergantung pusat nanti dapat atau tidaknya," kata Kepala Dinas CKTR, Suhar di Batam Centre, Senin (7/5).
Tahun 2018, Dinas CKTR mendapat Rp 21,3 miliar DAK untuk pembangunan SPAM dan SPALD. Lokasi pembangunan SPAM di antaranya di Tanjunggundap Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung, Pulau Geranting Kelurahan Pulau Terong Kecamatan Belakangpadang, dan SPAM Rempang Cate Kelurahan Rempang Cate Kecamatan Galang.
Menurut Suhar penambahan SPAM di hinterland seperti Belakangpadang dan Galang ini sangat diperlukan. Tujuannya untuk memberi akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan air bersih. Karena cakupan pelayanan air bersih di mainland sudah 96 persen. Sedangkan di hinterland angkanya baru mencapai sekitar 20 persen ke atas.
"Target kita 45 persen dalam lima tahun RPJMD," ujarnya.
Sementara SPALD dibangun di tiga lokasi Kecamatan Belakangpadang dan Nongsa. Yakni di Kelurahan Kasu dan Sekanak Raya Kecamatan Belakangpadang, serta Kelurahan Ngenang Kecamatan Nongsa.
"Untuk DAK 2018 sudah dalam tahap pengerjaan. Semuanya sesuai jadwal dari
pusat," kata dia.