Media Center Batam - Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun mahasiswa untuk Batam Tourism Polytechnic (BTP). Bangunan tiga lantai ini menelan anggaran Rp 9,33 miliar.
"Ini akan difungsikan sebagai asrama. Karena di sini banyak juga pelajar dari pulau-pulau dan luar Batam, dari beragam background (latarbelakang)," kata Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono saat peletakan batu pertama pembangunan rusun mahasiswa BTP di Sekupang, Jumat (5/5).
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin mengatakan lahan yang tersedia seluas 1.400 meter persegi. Dan yang terpakai untuk pembangunan rusun 600 meter persegi.
Satu tower berisikan 37 unit rusun tipe 24 dengan daya tampung 148 orang. Proses pembangunan rencananya rampung dalam waktu enam bulan.
"Semoga Oktober sudah bisa diresmikan," kata Syarif.
Menurutnya ada perubahan desain pada rusun mahasiswa BTP ini. Pada rusun-rusun di perguruan tinggi yang sebelumnya di bangun Kementerian PUPR tiap unit berukuran 3x3 meter. Sementara di BTP ini unit rusun berukuran 24 meter persegi.
Sebelumnya tiap kamar diisi satu mahasiswa. Sementara di rusun BTP ini tiap unit berisi empat orang mahasiswa.
Ia menjelaskan bahwa sesungguhnya asrama juga berfungsi sebagai tempat sosialisasi. Maka harus dibuat asrama yang layak dan nyaman. Selain itu kamar mandi juga dibuat komunal, di luar unit rusun agar mahasiswa dapat bersosialisasi.
"Di dalamnya juga sudah dilengkapi mebeler termasuk meja belajar. Sekarang modelnya seperti hotel, apartemen," kata dia.
Direktur Utama BTP, M Nur A Nasution menyampaikan terima kasih atas bantuan kementerian. Semoga dapat menyemangati mahasiswa untuk berprestasi lebih baik. Karena selama ini, kata Nur, BTP sudah banyak menorehkan hasil bagus dari mahasiswanya.
"Kami ini masih bayi, tiga tahun. Tapi kami sudah diakui Profesor dari UK (Inggris). One of the best college in the world (salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia) adalah BTP," kata Nur.