Media Center Batam - Badan Pusat Statistik (BPS) Batam mencatat inflasi di Kota Batam pada Oktober lalu sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,43. Inflasi ini disebabkan naiknya indeks pada beberapa kelompok pengeluaran.
Diantara kenaikan kelompok tersebut, seperti kesehatan 0,40 persen; kelompok bahan makanan 0,36 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,82 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen.
Dengan demikian, jika dilihat Tingkat inflasi Kota Batam tahun kalender (Januari hingga Oktober 2016) sebesar 2,36 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2016 terhadap Oktober 2015) sebesar 3,91persen.
Oktober 2016 di Kota Batam terjadi perubahan harga pada 103 komoditi kebutuhan masyarakat yang menjadi pemicu terjadinya inflasi. Sebanyak 57 komoditi/jasa diantaranya mengalami kenaikan harga, seperti cabai merah, rokok kretek filter, cabai rawit, sawi hijau, sotong,kembung, pisang, rokok putih, anggur dan lain sebagainya.
Dalam rilisnya, BPS juga mencatat Perubahan 103 komoditas/jasa kebutuhan masyarakat mengakibatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam pada Oktober 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen atau naik dari 125,3 4 menjadi 125,43.
Secara nasional dari 82 kota IHK tercatat 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota yang mengalami deflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Manado dan Depok sebesar 0,01 persen.
Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong sebesar 1,10 persen dan deflasi terendah terjadi di Banda Aceh dan Merauke sebesar 0,02 persen. Kota Batam menempati urutan ke-35 dari 48 kota yang mengalami inflasi.