Batam Kota Gas, Mimpi yang Mewujud Nyata

By Kartika Pada : 28 Nov 2017, 09:30:17 WIB, - Kategori : Kabar BatamBatam Kota Gas, Mimpi yang Mewujud Nyata

Media Center Batam - Pemerintah mencanangkan Batam menjadi kota gas sejak awal 2015 lalu. Meski sempat diisukan gagal, mimpi tersebut perlahan mewujud nyata. Tahun 2017 ini penggunaan gas di Kota Batam telah menyentuh sektor transportasi. Sebanyak 300 konverter kit dibagikan untuk taksi dan mobil dinas pemerintah daerah.

Mobil Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Batam merupakan salah satu pengguna Bahan Bakar Gas (BBG). Konverter kit terpasang sejak pertengahan Oktober lalu. Dan sudah diujicoba hingga ke Jembatan IV Barelang.

"Irit ya. Waktu itu saya isi sampai full Rp 49 ribu. Tapi masih ada satu titik. Jadi kalau dari nol sekali mungkin sekitar Rp 60-70 ribuan. Itu bisa sampai ke Rempang Cate sana. Untuk Kabag Humas yang mobilitasnya tinggi, ini sangat membantu," kata Inspektur Pembantu IV Inspektorat Batam, Ardiwinata, yang baru sebulan terakhir meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol.

Perjalanan ke Rempang Cate, kata Ardi, sudah didahului dengan keliling di dalam kota. Dengan kondisi tabung BBG penuh, mobilnya berjalan dari Kantor Walikota Batam ke Kepri Mall. Lalu ke KDA dan kembali lagi ke kantor. Setelah itu ia lanjutkan perjalanan ke Tanjungpiayu, melalui Simpang Jam. Dan dari Tanjungpiayu Ardi lanjut ke Rempang Cate.

"Dari Rempang Cate saya balik lagi ke kantor. Sampai di kantor, pas indikator gas menunjukkan warna merah tanda sudah mau habis. Kalau saya hitung mungkin sekitar 110 kilometer perjalanan waktu itu," papar Ardi ketika ditemui Senin (27/11).

Menurut Ardi, jika perjalanannya tidak terlalu banyak, hanya rutinitas biasa, BBG kendaraannya bisa bertahan hingga 3-4 hari. Bila dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar minyak, ia bisa menghemat 25-30 persen.

"Jadi kalau kita isi dengan jumlah uang yang sama, perbandingannya itu bisa 2:3 atau 3:4 jauh perjalanannya," kata dia.

Keuntungan serupa juga dirasakan pengemudi taksi, Tanjung. Pria yang biasa mencari penumpang di Pelabuhan Internasional Batam Centre ini mengaku terbantu dengan adanya BBG. Karena untuk menempuh perjalanan yang sama, ia mengeluarkan biaya lebih sedikit.

"Saya tiap hari isi. Sekali isi Rp 40-50 ribu. Habisnya sih tergantung perjalanan. Dengan segitu bisa sampai ke Bandara, masih lebih. Ke Nagoya juga," ujarnya.

Tahun ini Kementerian ESDM bersama PT PGN (Persero) memberikan 300 konverter kit untuk Batam. Sebanyak 194 alat diberikan untuk kendaraan umum jenis taksi, dan 106 untuk kendaraan dinas pemerintah daerah.

Sales Area Head PGN Batam, Amin Hidayat mengatakan sebelum mulai membagikan konverter kit, pihaknya sudah lakukan ujicoba di tiga jenis kendaraan.  Ujicoba dilakukan pada taksi, angkutan barang, dan mobil pribadi selama tiga bulan.

 

"Yang paling terasa manfaatnya memang pengemudi taksi. Mereka bilang jadi punya dua opsi, pulang lebih awal sehingga bisa istirahat, atau tetap kerja delapan jam dengan pendapatan lebih banyak," tutur Amin.

Gas untuk transportasi di Batam dijual dengan harga Rp 4.500 per liter setara premium. Saat ini Batam sudah memiliki satu Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) yang berlokasi di pusat pemerintahan dan perekonomian, Batam Centre.

SPBG beroperasi pukul 08.00-20.00 WIB. Menurut petugas, rata-rata satu hari 160-180 kendaraan yang mengisi gas di SPBG. Dan sebagian besar adalah taksi.

"Minimal itu 150 kendaraan setiap harinya. Ada yang sehari dua sampai tiga kali isi. Saya pernah tanyakan kenapa. Katanya bukan karena habis, tapi kebetulan lewat Batam Centre jadi sekalian isi," tutur petugas perempuan tersebut.

Selain transportasi, PGN juga terus memperluas layanan gas rumah tangga dan komersial. Hingga akhir Oktober, untuk wilayah Batam PGN telah melayani 3.497 pelanggan rumah tangga, 53 pelanggan komersial, serta 43 pelanggan industri dan pembangkit listrik.

Dalam waktu dekat PGN juga akan menyelesaikan proyek pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) di titik Subsea Tie In-Batam ke Pulau Pemping. Hal ini memberi manfaat berupa alternatif pasokan gas bagi Batam, Bintan, dan Karimun. Dengan terbangunnya proyek pipa gas tersebut, PGN wilayah Batam akan memiliki tambahan total kapasitas energi sebesar 40 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD).