Bapedalda Ajak Pengusaha Kendalikan Pencemaran Air

By Kartika Pada : 23 Agu 2016, 14:32:18 WIB, - Kategori : Kabar BatamBapedalda Ajak Pengusaha Kendalikan Pencemaran Air

Media Center Batam - Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Batam melakukan sosialisasi tentang pengendalian pencemaran air. Sosialisasi digelar di aula Kantor Walikota Batam, Selasa (23/8) dengan peserta dari kawasan industri, hotel, dan pasar.

"Narasumbernya kita undang dari KLHK, praktisi, dan Profesor Chandra, guru besar ITB untuk pengelolaan air," kata Kepala Bapedalda Batam, Dendi N Purnomo.

Sosialisasi ini, kata Dendi, bertujuan supaya pengusaha peduli terhadap pengendalian pencemaran air. Karena daya dukung air bersih untuk Kota Batam saat ini hanya 1,7 juta jiwa.

Berdasarkan hasil penghitungan, ketersediaan air di Batam saat ini sebanyak 3.800 liter per detik yang berasal dari tujuh waduk. Air yang terkonsumsi sebanyak 3.400 liter per detik. Artinya hanya tersisa 400 liter per detik. Maka perlu ada gerakan untuk penghematan, daur ulang, dan menjaga kualitas air yang masuk ke waduk.

"Kita harus ada gerakan mengendalikan pencemaran, efisiensi penggunaan air bersih, dan recycle air limbah. Jika tidak, akan jadi masalah lima tahun yang akan datang," ujarnya.

Menurutnya pengusaha-pengusaha di Batam sesungguhnya sudah peduli terhadap pengendalian pencemaran air. Perusahaan-perusahaan juga sudah punya izin seperti pengeluaran air limbah dan sebagainya. Kegiatan hari ini bertujuan agar para pengusaha ini lebih peduli lagi.

"Beberapa kawasan industri di Batam juga sudah punya pengelolaan air limbah sendiri. Contohnya Batamindo. Sudah ada MoU antara Batamindo dan Pemko. Mereka berkewajiban mengolah air limbah 1000 meter kubik per hari. Kalau itu bisa dilakukan maka makin panjang usia air kita. Kita minta Batamindo komit terhadap itu," sebutnya.

Dendi mengatakan Batamindo menjadi prioritas karena menjadi konsumen air terbesar di Batam. Setelah Batamindo, baru berlanjut ke kawasan industri lain seperti Panbil dan Kabil.

"Mungkin MoU-nya tahun depan. Pengelolaan air limbah ini penting karena 80 persen air bersih akan jadi air limbah," kata Dendi.