Media Center Batam - Pemandangan baru tampak dalam apel gabungan pegawai pemerintah di Dataran Engku Putri Batam Centre, Senin (5/9). Apel rutin tiap Senin awal bulan ini biasanya hanya diikuti pegawai Pemerintah Kota Batam. Tapi kali ini peserta apel berasal dari pegawai di jajaran Pemko Batam, Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam, Polresta Barelang, Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti, dan Yonif Marinir 10/Satria Bhumi Yudha.
Apel gabungan perdana ini dipimpin oleh Kepala Kejari (Kajari) Batam, Mohammad Mikroj. Ia mengaku selama dua kali menjabat sebagai Kajari, baru kali ini mengikuti apel gabungan lintas institusi seperti ini.
"Saya apresiasi dengan apel gabungan ini. Semoga ini jadi ajang silaturahmi serta mempererat tali persaudaraan untuk membangun Batam ini," ujarnya.
Dalam arahannya, Mikroj mengatakan harus ada perubahan dalam kualitas pelayanan publik. Dan seluruh pegawai secara pribadi terlibat sebagai agen perubahan tersebut. Sementara pimpinan menjadi suri tauladan untuk bawahannya.
"Tidak ada pilihan lagi, berubah atau mati. Mati bukan dalam arti fisik, tapi kinerja. Kita harus mati-matian bekerja," kata Mikroj.
Menurutnya reformasi birokrasi harus berjalan. Karena saat ini institusi pemerintah sedang dihadapkan dengan birokrasi yang perlu perubahan. Adapun perubahannya mencakup tiga hal.
"Kita harus menciptakan birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efisien dan efektif, dan birokrasi yang memiliki kemampuan layanan publik yang berkualitas," sebutnya.
Mikroj mengatakan masing-masing institusi dan organisasi mempunyai area reformasi birokrasi sendiri. Tapi secara umum di antaranya perubahan manajemen, pengawasan, dan peningkatan sumber daya manusia.
"Di kejaksaan ada delapan area, salah satunya perubahan manajemen. Perubahan manajemen adalah pada diri sendiri," lanjutnya.