50 Relawan Dilatih untuk Bantu Kegiatan Sosial

By Kartika Pada : 28 Feb 2017, 14:57:52 WIB, - Kategori : Kabar Batam50 Relawan Dilatih untuk Bantu Kegiatan Sosial

Media Center Batam - Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Batam mendapatkan pelatihan guna meningkatkan perannya dalam mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat. Pelatihan bagi 50 relawan sosial, baik baru maupun berpengalaman, ini digelar di Kantor K3S di Sekupang, Selasa (28/2).

 

"Relawan yang ikut pelatihan ini terdiri dari gabungan K3S, Palang Merah Indonesia dan pekerja sosial 12 kecamatan di Batam," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam, Hasyimah.

 

Ia mengatakan tugas relawan ini adalah membantu Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dalam hal penyelesaian masalah sosial di lingkungan. Mereka akan terjun ke lapangan guna melihat kemudian melaporkan setiap permasalahan sosial yang terjadi di tengah warga.

 

Tugas berikutnya yaitu memberikan pemahaman bagi penyandang sosial untuk bisa mandiri dan mempunyai usaha sendiri yang dibantu oleh pemerintah setempat. 

 

"Nantinya ada 26 macam kegiatan sosial yang akan dijalankan bersama relawan sosial ini," kata dia.

 

Beberapa kegiatan di antaranya penertiban anak jalanan, anak punk, pengemis, pemberdayaan penyandang disabilitas, perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga, dan lainnya.

 

Ketua K3S Kota Batam, Sri Soedarsono mengatakan relawan sosial ini sebagian besar anak muda. Mereka siap membantu sukseskan program pemerintah utamanya dalam hal kesejahteraan sosial masyarakat.

 

"K3S ini awalnya ada di Batam. Kemudian dikembangkan ke daerah lain di Indonesia," ujar wanita yang akrab disapa Bu Dar ini.

 

Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan Kementerian Sosial RI, Bambang Mulyadi mengatakan kegiatan K3S ini sejalan dengan program pemerintah pusat dalam menangani masalah sosial masyarakat. Relawan ini dibutuhkan untuk bersinergi membantu pemerintah daerah.

 

"Bu Dar ini sudah terkenal di Kementerian Sosial. Bahkan Batam sering jadi tempat studi banding. Tapi kami bilang studi tiru. Jadi dipelajari langsung ditiru tidak pakai banyak pertimbangan ini itu lagi," ujarnya.