BATAM- Pekan Flori Flora Nasional (PF2N) 2010 dimulai Kamis (15/7). Secara resmi Menteri Pertanian, Suswono membuka PF2N berskala internasional yang digelar selama sepekan di Jalan Engku Putri. Pembukaan PF2N dihadiri oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, Wakil Wali Kota Batam, Ria Saptarika selaku tuan rumah, Plt Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani, Ketua DPRD Provinsi Kepri, Nur Syafriadi dan Ny. Mufida Jusuf Kalla. PF2N yang disejalankan dengan Batam International Hortifest 2010 ini mengambil tema “Greener World and Healthier Life With Horticulture atau Hortikultura Membangun Dunia Lebih Hijau dan Hidup Lebih Sehat. Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Menteri Pertanian, Suswono beserta jajarannya yang telah menyelenggarakan PF2N di Kota Batam. Event ini menurutnya sejalan dengan tahun kunjungan yang telah diprogram Pemko Batam dalam Visit Batam 2010. Dengan letak Batam yang strategis, Batam layak sebagai tempat pemasaran produk hortikultura dan tanaman hias. PlT Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani mengatakan bahwa kegiatan PF2N ini memiliki nilai bisnis bagi masyarakat.

“Kegiatan ini selaras dengan program Pemko Batam, Visit Batam 2010,” kata Wako dalam sambutannya.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian, Ahmad Dimyati mengatakan, PF2N merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Krida Nasional yang disejalankan dengan Batam International Hortifest 2010. Melalui event ini diharapkan dapat meningkatkan peran hortikultura pada alam dan memperbaiki lingkungan. Event ini menurutnya yang ke dua setelah diselenggarakan di Banten dan Tomohon. Pelaksanaan PF2N di Kota Batam, membawa keisitimewaan tersendiri menurutnya. Karena bertepatan dengan selesainya rangcanangan Undang-undang Hortikultura. Pada acara PF2N ini, tidak hanya pameran bunga, buah dan sayur tapi juga menjadi wadah sosialisasi dan jaring pendapat dari stake holders terhadap hortikultura sehingga bisa lebih responsif pengembangan hortikultura tersebut.

Pada acara pembukaan PF2N tersebut dilakukan penandatanganan MoU tentang Pemberdayaan Usaha Kecil Mikro antara Dirjen Hortikultura dengan Carrefour yang disaksikan oleh Menteri. Dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada pemenang juara lomba anggrek yang diraih oleh Cak Pur, Batam, lomba merangkai bunga diraih oleh Ika Lasdina dari Batam, lomba sansiviera diraih oleh peserta asal Padang Panjang dan lomba taman Pemko diraih oleh Bambang.  Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian, Suswono juga menyerahkan sertifikat varietas kepada Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Suswono menyambut baik diselenggarakannya PF2N di Batam yang telah dimulai sejak Kamis (15/7) sampai dengan Kamis (22/7) mendatang. Kegiatan ini menurutnya sangat tepat untuk memotivasi peningkatan budidaya, perdagangan dan konsumsi produk hortikultura nasional. Melalui ajang PF2N ini, ia juga berharap hortikultura Indonesia dapat berperan dalam upaya menekan laju terjadinya pemanasan global dan mendorong terwujudnya Indonesia sehat 2010. PF2N, merupakan ajang untuk memasyarakatkan produk hortikultura nasional kepada konsumen, pelaku usaha dan investor serta diharapkan dapat meningkatkan citra hortikultura Indonesia dan mendorong peningkatan permintaan terhadap produk hortikultura Indonesia.

Suswono mengatakan komoditas hortikultura dari tahun 2005 sampai 2009 menunjukkan kecenderungan peningkatan pada semua kelompok komoditas. Produksi buah 18,3 juta ton meningkat dari 14,7 juta ton. Produksi sayur 10,3 juta ton naik dari 9,1 juta ton pada tahun 2005. Demikian juga halnya dengan komoditas biofarmaka juga menunjukkan peningkatan produksi yaitu 476,5 juta ton, meningkat dari 342,4 juta ton pada tahun 2005. Produksi tanaman hias berfluktuasi meningkat yaitu 173,2 juta ton pada tahun 2005, lalu turun menjadi 166,7 juta ton pada tahun 2006, kemudian meningkat menjadi 262,3 juta ton pada tahun 2009. Peningkatan produksi buah dan sayur ditujukan terutama untuk memenuhi peningkatan kebutuhan dan permintaan konsumen yang terjadi sebagai akibat pertambahan penduduk, peningkatan kesejahteraan, peningkatan kesadaran penduduk terhadap manfaat sayur dan buah bagi kesehatan serta serangkaian promosi yang terus menerus dilakukan.
“Bagi petani berlahan sempit, tanaman hortikultura bisa memberikan pendapatan yang memadai dengan pemilihan komoditas yang sesuai dengan permintaan pasar. Di lain pihak, pengembangan komoditas hortikultura sangat dipenuhi oleh kebutuhan dan perubahan selera konsumen baik di dalam maupun luar negeri.

Oleh karena itu, kemampuan mengantisipasi trend ke depan dan kemitraan antara petani dengan lembaga pemasaran merupakan hal yang penting. Dengan adanya jalinan kemitraan yang saling menguntungkan akan memberi dampak positif bagi kedua belah pihak,” katanya.
Menurutnya saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan cukup berat dalam persaingan hortikultura, baik untuk pasar global maupun pasar domestik. Oleh karena itu upaya meningkatkan daya saing produk dan meningkatkan citra produk sangatlah penting. Namun demikian, produk yang harus dipromosikan hendaklah tersedia dalam jumlah yang memadai dan siap bersaing di pasar domestik dan internasional.
Pembukaan PF2N ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Menteri yang didampingi oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan serta pejabat lainnya. Usai membuka secara resmi acara tersebut, rombongan mengunjungi stand pameran dan melakukan panen sayur dan buah.

(crew_humas/dv)

foto lainnya**

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan, semua ini dilakukan dalam rangka memotivasi serta memberikan apresiasi kepada mereka yang telah membantu pemerintah di garis depan pembangunan, dalam hal ini kepada unsur yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Karena diakui oleh pemerintah, tentu tidak semua elemen masyarakat dapat terjangkau langsung, maka kehadiran para pemimpin atau pemuka agama seperti imam masjid menjadi tambahan kekuatan yang sangat berarti.

Pembagian insentif ini menjadi bagian dalam rangkaian Pembukaan  Pelatihan Imam Masjid dan Fardhu Kifayah ke-3 Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kota Batam. Dalam rangka melakukan peningkatan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan kegiatan spiritual dan untuk menciptakan imam masjid yang berkualitas, akan disampaikan materi pelatihan diantaranya Kearifan Imam Masjid dalam Menyikapi Perbedaan Mahzab serta materi tentang Fardu Kifayah. Materi pada pelatihan tersebut diberikan oleh KH. M. Husni Thamrin, pimpinan pondok pesantren Al Ihya Insan Kamil Bogor serta KH. Muslim Salim, S.Ag sebagai ketua PTIQ.

Dikatakan oleh KH M Husni Thamrin, bahwa majelis yang dilakukan pada pagi itu (13/07) merupakan usaha yang dilakukan untuk mendekatkan diri dan mendapatkan hidayah dari Allah SWT, serta meningkatkan wawasan cara membina hubungan yang baik dengan masyarakat. Baginya, Batam memiliki pemahaman keIslaman yang cukup tinggi karena telah menjadikan fardu kifayah sebagai materi yang dibahas dalam pelatihan. Dimana hal ini belum pernah dijumpainya dalam sesi-sesi pelatihan yang dijalaninya.

Batam dipandang sebagai miniatur Indonesia, karena terdiri dari beraneka suku bangsa. Batam memiliki masyarakat yang bersifat transisional, dimana mereka yang datang ke Batam dengan sendirinya terpaksa mengubah pola pikir yang tadinya biasa menjalani hidup sebagai petani atau nelayan, kini harus hidup ditengah besarnya gelombang industri yang terus berkembang. Untuk itu, pendekatan spiritiual dirasakan sangat penting dilakukan guna memberikan kekuatan kepada warga masyarakat menjalankan hidupnya dan ikut membangun negeri tercinta Indonesia. Maka disinilah peran imam masjid yang bersentuhan langsung dengan warga masyarakat ini dipandang sangat penting. Dengan dilakukannya pelatihan-pelatihan untuk imam masjid seperti ini, diharapkan terciptalah imam masjid berkualitas serta hubungan antar umat yang dapat berjalan selaras, sehingga tidak terjadi benturan-benturan dalam menjalankan roda pembangunan. Pada akhirnya imam dapat menjadi anutan dan juga panutan dalam masyarakat dan kembali kepada fungsi yang sesungguhnya.

Acara ini dihadiri oleh Ketua DPRD yang dalam kesempatan ini diwakilkan oleh Rudy, SE selaku ketua Badan Anggaran, Ketua MUI Kota Batam, Kakandepag Kota Batam, Asisten II dan Asisten III Kota Batam, Kabag Kesra, Kabag Humas, Kabag Protokol, serta para camat se-Kota Batam.

humas crew**bb

Dulu Sistem Catatan Sipil merupakan aplikasi yang bersifat offline yang berfungsi mencatat kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian dan pencatatan sipil lainnya dengan database tersendiri. Aplikasi tersebut terpisah dengan Sistem Informasi Administrasi kependudukan (SIAK). Maka apabila terdapat penambahan dan perubahan data penduduk pada Sistem Catatan Sipil tidak dapat segera diketahui secara otomatis di SIAK. Untuk itu saat ini dilakukan pengintegrasian Sistem Catatan Sipil dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kota Batam. Selengkapnya saksikan tayangan di atas.***

Tahun ajaran 2009-2010 yang akan dimulai bulan Juni yang akan datang sebanyak 30 sekolah di Batam dari SD, SMP, dan SMA negeri menerapkan sistem pendaftaran secara online yang dikenal dengan Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan (SIAP) Online . Dinas Pendidikan akan menyediakan pembimbing khusus yang bertugas mengarahkan orangtua murid yang akan mendaftarkan anak-anak mereka pada tahun ajaran 2009. Untuk lebih lanjut saksikan video feature di atas.***

Manasik Haji Pelajar Tingkat Kota Batam, Dataran Engku Putri Batam Centre, Minggu, 28 Desember 2008