Website Bagian Humas Setdako Batam » Tiga Tahun Dahlan-Ria http://www.humasbatam.com Penyampai Pesan Membangun Kesan Wed, 07 Jul 2010 10:46:09 +0000 en hourly 1 http://wordpress.org/?v=3.0 Tiga Tahun Memimpin, Wako Batam Dialog dengan Pers, LSM dan Mahasiswa Batam http://www.humasbatam.com/2009/03/12/tiga-tahun-meminpin-wako-batam-dialog-dengan-pers-lsm-dan-mahasiswa-batam/ http://www.humasbatam.com/2009/03/12/tiga-tahun-meminpin-wako-batam-dialog-dengan-pers-lsm-dan-mahasiswa-batam/#comments Thu, 12 Mar 2009 02:26:38 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=5915 Wako sampaikan berbagai kebijakan strategis dalam kepemimpinannya f; i-one_0046uk-1 Seniman Anak Jalanan juga ikut dalam acara Afternoon Tea dengan Wako Batam, f; i-one_0066uk-2

BATAM – Harapan terhadap eksistensi seorang pemimpin disebuah organisasi apalagi sebagai pimpinan daerah sangatlah besar untuk menjaga kesinambungan program yang disusun sebelumnya sesuai dengan rel yang ada dan bermuara terhadap sebuah harapan semakin membaiknya kesejahteraan dan masa depan mereka sebagaimana yang diinginkan.Dalam hal menggapai harapan itu pulalah berbagai elemen masyarakat dibawah koordinasi LSM MCP menggelar acara Afternoon Tea Program yang bertajuk diskusi yang mengambil thema refleksi tuga tahun kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Batam bersama Pers dan LSM Batam bertempat di Grapari Telkomsel Baloi, kemarin (11/3).

Dalam diskusi tersebut, Walikota Batam, Ahmad Dahlan sebagai keynote speker diapit oleh 2 pembicara lainnya yaitu Pimpinan Redaksi Posmetro Batam, yang juga Ketua PWI Kepri, Ramon Damora tampil mewakili kalangan pers beserta Tain Komari mewakili LSM Batam. Banyak apresiasi maupun masukan yang dilontarkan kepada Wali Kota Batam terkait masa kepemimpinannya selama tiga tahun ini.

Dalam sesi tanya jawab, masukan dan kritikan yang konstruktif juga disampaikan dalam kesempatan langka tersebut, di antaranya penerapan taksi argo yang sampai sekarang belum juga terlaksana, padahal Pemko Batam melalui Dinas Perhubungan sebelumnya berencana melaksanakannya pada Maret 2009 ini, kemudian mengenai KTP SIAK yang pengurusannya belum sesempurna yang diharapkan.

Sebanyak 3 orang penanya mewakil mahasiswa disampaikan oleh Khoirul Presiden BEM Uniba, Sri Murni mewakili kaum perempuan dan wartawan serta Yoyok mewakili pengusaha. Secara bergantian ketiga penanya tersebut menyampaikan tentang penerapan asuransi kesehatan masyarakat miskin yang hanya di berlakukan kepada warga yang beridentitas Batam, penertiban dapur arang terhadap pemanfaatan mangrove dan yang paling krusial sekali yakni mengenai pemeliharaan infrastruktur. Banyak jalan rusak dan berlubang yang sampai sekarang masih dibiarkan, tanpa dilakukan pemeliharaan, sehingga tidak sedikit kecelakaan membawa maut terjadi akibat kerusakan jalan tersebut.

Ahmad Dahlan, dengan gaya khasnya menyampaikan berbagai program dan kebijakannya dengan diselingi dengan kelakar-kelakar ringan yang membuat suasana semakin akrab. Mengenai pengurusan KTP SIAK, jawabnya Pemko sudah membuat program pembuatan KTP gratis kepada masayarakat, kalau mengenai proses berarti berkaitan dengan sistem yang sampai saat ini juga masih terus kita benahi termasuk peluncuran LPSE yang tinggal menunggu hari yang  bertujuan untuk melaksanakan pembangunan di Kota Batam secara transparan.

Sementara itu, untuk penerapan asuransi kesehatan masyarakat miskin, Wali Kota mengatakan program tersebut memang diberikan kepada warga Batam, jadi yang berhak mendapatkannya, warga yang memiliki identitas Batam (KTP). Terkait dengan infrastruktur, khususnya jalan rusak dan berlubang serta pemeliharaan kebersihan yang sangat terkait dengan partisipasi aktif masyarakat setempat, Wako memberi tantangan kepada mahasiswa untuk dapat menelorkan konsep dalam menggalang partisipasi masyarakat di Batam untuk mendukung program pemerintah. Menurut Dahlan, sebenarnya semua program baik, kesehatan, KTP SIAK, taksi argo maupun kegiatan infrastruktur sedang berlangsung yang kesemuanya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Batam, katanya di bagian akhir acara tersebut.

(*ttn)

]]> http://www.humasbatam.com/2009/03/12/tiga-tahun-meminpin-wako-batam-dialog-dengan-pers-lsm-dan-mahasiswa-batam/feed/ 1 Refleksi Tiga Tahun Dahlan-Ria (3) http://www.humasbatam.com/2009/03/03/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria-3/ http://www.humasbatam.com/2009/03/03/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria-3/#comments Tue, 03 Mar 2009 11:22:17 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=5694 Rumah Susun Untuk Antisipasi Keterbatasan Daya Dukung Batam

3-th-dahlan-ria22


Salah Satu Maket Rusunami di Batam Centre 05BATAM : Kota Batam sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Riau memiliki Luas wilayah daratan sebesar 715 km2 atau jika dibandingkan dengan Negerinya Lee Kuan Yeuw sekitar 115 Persen lebih besar, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1,570,35 km2 dengan jumlah penduduk pada bulan Februari 2009 sudah mencapai 915 ribu jiwa atau hampir mencapai 1 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk berkisar antara 8,6 persen setiap tahunnya.

Sejak dikembangkannya pulau berbentuk kalajengking ini sebagai salah satu kawasan pengembangan khusus, maka perkembangan sektor-sektor unggulan di Kota Batam seperti Industri, Perdagangan, Pariwisata dan Alih kapal juga mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga berdampak pada pertumbuhan penduduk yang cukup besar.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa penyediaan infrastruktur dasar di Kota Batam termasuk sarana permukiman seperti penyediaan Rumah Susun Sewa Murah bagi para pekerja di kota Batam bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai salah satu kota yang layak huni dan tetap menarik bagi Investor dengan semakin kecilnya angka rumah bermasalah yang selama ini menjadi momok bagi Pemerintah Kota Batam maupun Otorita Batam yang saat ini berafiliasi menjadi BP Kawasan FTZ Batam, ungkapnya.

Untuk itu sudah saatnya semua pihak yang mempunyai akses dalam penyediaan infrastruktur permukiman tersebut, bersama-sama bergandengan tangan dan menyatukan pemahaman bahwa penyediaan fasilitas tersebut harus sama-sama dikeroyok ramai-ramai sehingga solusi fasilitasi permukiman murah dan layak huni di Batam secara perlahan dan pasti dapat terpenuhi, harapnya saat diwawancarai beberapa media setelah mendapat penghargaan sebagai daerah yang berhasil mengelola Rusun dengan baik.

Saat ini sebanyak 31 twin blok Rusun type 21, 27 dan 36 telah dibangun dipusat-pusat kawasan industri yang ada di Batam untuk mengantisipasi kebutuhan pemukiman bagi pekerja dan masyarakat Batam sesuai karakteristik wilayahnya masing-masing. Yang saat ini sedang dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen PU dan akan dikelola Pemko Batam sebanyak 8 twin blok dan 1 twin blok dibangun oleh PT Jamsostek. Sementara sebanyak 18 twin blok akan dibangun oleh masing-masing Pemko Batam 2 twin blok, OB 2 twin blok, Menpera 4 twin blok serta Jamsostek 10 twin blok. Sebanyak 193 ribu pekerja yang bekerja disekitar 20 perusahaan yang tersebar di 5 kawasan pengembangan industri di Kota Batam siap untuk menempati dan menikmati fasilitas Rusunawa yang telah, sedang dan akan dibangun di Kota Batam.

Disamping itu juga Rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang juga cukup potensial dalam mengantisipasi permasalahan pemukiman bermasalah di Batam, saat ini sedang dalam proses pembangunan sebanyak 34 twin blok yang akan dikelola Real Estate Indonesia (REI) dengan konsep pemukiman terpadu di kawasan Batam Centre yang ditandai dengan pelaksanaan ground-breaking pembangunan Rusunami tersebut oleh 3 menteri sekaligus beberapa waktu yang lalu.

Dinas Tata Kota Pemko Batam sebagai salah satu leading sektor dalam pembuatan regulasi dengan keharusan perusahaan untuk menyediakan tempat tinggal bagi pekerjanya, mendorong pengembang membangun perumahan sederhana untuk kelompok berpenghasilan rendah, mengoptimalkan penyelesaikan masalah ruli terutama yang berdekatan dgn kawasan industri serta mengembangkan program rumah susun pekerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah, saat ini telah mengambil kebijakan konkrit dengan memfasilitasi beberapa pembangunan Rusun di Batam serta mengelola dan membangun Rusun yang pembiayaannya didukung oleh APBD Kota Batam.

Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Drs. Yusfa Hendri, M.Si, menyampaikan bahwa rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kota Batam yang dikelola oleh Dinas Tata Kota saat ini sebanyak 1 twin block yang terdiri dari 80 unit Type 27 dengan fasilitas yang tersedia seperti 1 unit kamar tidur, ruang keluarga dan ruang tamu termasuk dapur, pelayanan air dari ATB, fasilitas listrik dari PLN Batam, Ventilasi yang baik, lokasi Perparkiran yang akomodatif, ditambah penataan Taman yang indah, unit usaha perdagangan serta didukung sarana perkantoran dan petugas keamanan yang siap 24 jam bertugas menjaga keamanan di Rusun tersebut. Rusun yang berdiri tegak di sekitar kawasan industri Muka kuning tersebut terbangun dilokasi strategis dengan kontruksi bangunan 4 lantai dan dikelola secara khusus dengan mempekerjakan karyawan khusus yang diikat dengan sistem perjanjian kerja antara kedua belah pihak, katanya di ruang kerjanya tadi sore (3/3).

Mengingat kebutuhan masyarakat khususnya para pekerja di Kota Batam yang sangat tepat sasaran dengan penyediaan infrastruktur pemukiman dengan system perumahan vertikal, Dinas Tata Kota juga mengajukan serta mendukung program Pemerintah Pusat dalam penyediaan Rusun tersebut sehingga berdasarkan hasil Musrenbangnas Tahun 2008 yang bertempat di Jakarta, Program pengembangan Rusun di Kota Batam diakomodir dalam APBN 2009 di 3 kawasan Industri sebanyak 8 twin blok yang membutuhkan lahan sebesar 8 hektar yang terdiri dari bangunan pokok, sarana penunjang lainnya, kawasan terbuka hijau, lapangan bermain, rumah ibadah dan bangunan sekolah.

(*ttn)

]]> http://www.humasbatam.com/2009/03/03/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria-3/feed/ 0 Refleksi Tiga Tahun Dahlan-Ria (2) http://www.humasbatam.com/2009/03/03/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria-2/ http://www.humasbatam.com/2009/03/03/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria-2/#comments Tue, 03 Mar 2009 03:37:35 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=5659 Bangun Sarana Kesehatan Dasar dan RSUD, Impikan Masyarakat Batam Sehat

1x5-m-copy1 03-01-07, Wako sapa pasien di Puskesmas Sekupang-2BATAM : Masyarakat sehat merupakan impian kita semua, karena dengan kondisi kesehatan yang primalah kita dapat menjalankan aktifitas harian kita. Berangkat dari pemahaman tersebut jugalah salah satu fokus kebijakan strategis Walikota Batam Ahmad Dahlan dan Wakilnya, Ria Saptarika dalam bidang kesehatan tersebut telah dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam 2006-2011 di bidang kesehatan,  dengan bertekad mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang baik dengan memberikan layanan kesehatan yang baik bagi penduduk Batam.

Bidang Kesehatan, proyek sarana fisik yang diresmikan beberapa waktu yang lalu sebanyak 15 unit sarana fisik kesehatan yang dibangun dengan menggunakan dana APBD 2007 dan 2008 dengan rincian yang terdiri dari 2 unit puskesmas, 9 unit puskesmas pembantu, 4 unit Polindes/Rumah Bersalin Desa.

Nama dan lokasi sarana pelayanan kesehatan dasar yang diresmikan tersebut antara lain; Puskesmas Kabil, Puskesmas Sambau, Puskesmas Pembantu Tanjung Buntung Bengkong, Puskesmas Pembantu Pancur Baru, Puskesmas Pembantu Tiban Baru, Puskesmas Pembantu Cengkui, Puskesmas Pembantu Tengki Seribu, Puskesmas Pembantu Tiban Indah, Puskesmas Pembantu Taman Lestari, Puskesmas Pembantu Taman Baloi, Puskesmas Pembantu Mangsang, Polindes Sungai Raya, Polindes Pulau Karas, Polindes Pulau Mubut dan Polindes Pulau Labon.

Sejumlah program bidang kesehatan pun diwujudkan, diantaranya program berobat gratis bagi warga miskin sejak tahun 2007. Kemudian, pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang baru di dekat Aviari, Batuaji. Gedung ini ditarget selesai dan bisa segera beroperasi 2009.

Dahlan-Ria berusaha melakukan pengembangan RSUD Kota Batam dari tipe D menjadi tipe C di atas lahan seluas 36.905 meter persegi.  Tahapan pembangunannya meliputi proses pematangan lahan, membangun jalur drainase lingkungan dan pemagaran, membangun gedung pusat medis Rumah Sakit seperti instalasi rawat jalan yang terdiri dari ruang poliklinik umum, poliklinik spesialis anak, poliklinik spesialis penyakit dalam, poliklinik bedah, poliklinik kandungan dan kebidanan, poliklinik gigi dan spesialis gigi, poliklinik mata.

Nantinya salah satu RSUD model tersebut akan dilengkapi dengan poliklinik THT, poliklinik syaraf, poliklinik jiwa, poliklinik rehabilitasi medi, instalasi rawat inap 240 tempat tidur, instalasi gawat darurat, instalasi bedah central, instalasi ICU/ICCU/NICU/PICU, instalasi Radiologi, Instalasi Sarana Prasarana Rumah Sakit termasuk Limbah Cair dan Padat, Instalasi Forensik, pembangunan tempat-tempat umum seperti masjid, parkir, taman, bank, mini market dan kantin. Program strategis di bidang kesehatan tersebut menggunakan dana APBD Kota Batam sebesar Rp 74,9 miliar yang sistem tahun jamak (multiyears).

Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang maksimal, Dahlan tak tinggal diam. RSUD itu harus dilengkapi alat-alat kedokteran sesuai standar rumah sakit tipe C dengan rencana pengadaan sesuai skala prioritas dari tahun 2007-2011 peralatan yang akan dilengkapi secara bertahap tersebut seperti Penambahan tempat tidur (TT) lengkap 46-70 di RSUD lama di Batuaji menjadi 240 tempat tidur.

Penambahan dan pengembangan fasilitas unit gawat darurat menjadi instalasi gawat darurat yang dilengkapi kamar operasi emergency minor dan mayor. Penambahan dan pengembangan instalasi rawat jalan dengan membuka layanan poliklinik THT, Poliklinik Jiwa, Poliklinik Syaraf dan Rehabilitasi Medik. Penambahan dan pengembangan instalasi ICU/ICCU.NICU/PICU dan fasilitas HCU berkapasitas 4 tempat tidur, 2 tempat tidur HCU, sesuai standar Departemen Kesehatan RI.

Pemko Batam juga melakukan penambahan dan pengembangan unit radiologi menjadi instalasi radiologi sekaligus dilengkapi dengan peralatan USG 4 Dimensi dan CT-Scan. Penambahan dan pengembangan unit laboratorium menjadi instalasi laboratorium terdiri dari divisi patologi klinik dan patologi anatomi.

Penambahan dan pengembangan unit laundry menjadi instalasi sterilisasi central. Kemudian, RSUD akan dilengkapi unit gizi menjadi instalasi gizi, unit farmasi menjadi instalasi farmasi, pengembangan instalasi sarana dan prasarana rumah sakit termasuk instalasi limbah cair dan padat, pengembangan instalasi sarana dan prasarana rumah sakit termasuk instalasi limbah cair dan padat.

(*ttn)

]]> http://www.humasbatam.com/2009/03/03/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria-2/feed/ 0 Refleksi Tiga Tahun Dahlan-Ria http://www.humasbatam.com/2009/03/02/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria/ http://www.humasbatam.com/2009/03/02/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria/#comments Mon, 02 Mar 2009 11:11:32 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=5624 18 unit BPP Jadi Angkutan Umum Favorit Dengan Dukungan 36 titik Shelter

banner1x51

06-11-06-pertemuan-indonesia-afrika-partnership-dialogue-1

BATAM : Sejak tahun pertama kepemimpinan Ahmad Dahlan – Ria Saptarika sebagai Walikota dan Wawako Batam, kebijakan strategis dalam bidang transportasi murah, nyaman dan massal diupayakan dengan pengadaan model Angkutan Percontohan atau Bis Pilot Project hasil kerjasama Pemko Batam dengan Departemen Perhubungan RI serta pihak Japan Urban Bus Transport.

Pada kesempatan awal BPP tersebut masih terasa asing bagi penggunanya karena hanya melewati type jalur pemukiman ke perkantoran saja. Akan tetapi dalam perkembangannya BPP semakin diminati dan saat ini cukup menjadi favorit karena daya dukung infrastruktur yang cukup memadai dengan tarif relatif murah.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan dalam beberapa kesempatan mengungkapkan bahwa pola transportasi massal di Batam sudah saatnya diarahkan ke sistem tansportasi yang nyaman dan murah seperti mass rapid transportation (MRT) dan hal tersebut merupakan prioritas dalam masa kepemimpinannya. “Seiring dengan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas transportasi murah dan nyaman, Pemerintah Kota Batam terus mengoperasikan bus pilot projek (BPP) yang sudah masuk 3 tahun ini” katanya. Perlahan sistem dan pelayanannya kita benahi sehingga benar-benar mampu melayani jalur gemuk seperti dari Batam Center -Batu-Aji dan sebaliknya.

Sebagaimana yang telah dioperasionalkan sebelumnya, sebanyak 18 unit bus baru dan 36 shelter diperuntukkan untuk mendukung kebijakan Walikota Batam tersebut. Ada  20 shelter baru yang dibangun seperti di Simpang Frenky, Simpang Kara, Simpang Kabil, Depan Rusun Mukakuning, Seberang STM-Perum Putri Tujuh, Simpang Kantor Camat Sei Beduk, Seberang Kampus Putra Batam, Seberang Puskopkar, Depan Pasar Sagulung, Depan Pasar Melayu, Seberang Perumnas, Simpang Puskopkar, Depan Kampus Putra Batam, Simpang Perum Pandawa, MKGR, Depan STM-Perum Putri Tujuh, Pos Tembesi, Seberang Simpang Frenky, Seberang Politeknik dan Kantor Pos Batam Center.

Sementara itu, ada juga 16 titik shelter lagi yang ditingkatkan dari shelter umum jadi shelter BPP seperti di samping Mesjid Raya Batam, Polteknik Batam, Terminal Mukakuning, Depan Plaza Batamindo, Simpang Tembesi, Depan SP Plaza, Depan Komplek Citra Raya, Jl Brigjen Katamso Simp Batuaji, Simpang Villa Mukakuning, Rusun Mukakuning, Epson Mukakuning, Panbil Mall, Simpang Kabil, Simpang Kara dan Samping Kantor Imigrasi.

Seiring dengan perkembangan Batam, saat ini BPP jadi angkutan alternatif yang sangat diminati masyarakat. Karena fasilitas yang ditawarkan selain nyaman dan murah juga melayani rute yang padat pemukiman penduduk.
Salah seorang penumpang BPP, Sisca, karyawan PT. Panasonic Batam Center mengaku sangat terbantu dengan pengoperasian BPP Batam Center-Batuaji. Dianya mengaku dengan menggunakan jasa BPP, dirinya bisa mengirit ongkos, sebab tidak perlu dua kali naik carry dan bahkan disediakan halte khusus untuk penumpang BPP. Selama ini kalau  berangkat dan pulang kerja kerja di Batam Center, saya naik carry dua kali. Ke Mukakuning dulu baru ke Batuaji, repot. Begitu juga sebaliknya,” akunya seraya berharap Pemko Batam akan menambah armada sejenis di tahun depan.

Hal senada juga dikatakan Rizal, salah seorang karyawan di BCS Mall yang tinggal di Tiban Kampung. Dia mengharapkan pengoperasian BPP ini dapat dipertahankan dan dipelihara dengan baik sehingga tidak terkesan setelah beberapa tahun nantinya penampilannya seperti kurang terurus alias usang. Karena selain murah hendaknya kenyamanan penumpang yang menggunakan jasa BPP tersebut juga terjamin, agar para karyawan yang menjatuhkan pilihannya ke transpotasi massal tersebut menikmati kenyamanan selama dalam perjalanannya, ungkapnya lagi.

BPP jadi acuan Tha ASEAN-Japan Urban Bus Transport

Setelah dua tahun diterapkan di Batam, realisasi jenis transportasi murah dan nyaman tersebut tetap diamati dan diawasi penerapannya oleh berbagai pihak. Seperti pada awal tahun 2008 yang lalu, tim ahli bidang transportasi ASEAN-Jepang menilai pelaksanaan Bus Pilot Project (BPP) Batam cukup sukses. Buktinya, proyek BPP itu, menjadi referensi penentuan Kota Batam sebagai lokus dan tuan rumah diadakannya pertemuan 26 delegasi ahli transportasi ASEAN dan Jepang (The ASEAN-Japan Urban Bus Transport Expert Group Meeting) di Hotel Novotel tanggal 26-27 Februari 2008 yang lalu dan didukung secara penuh oleh Sekretariat ASEAN di Jakarta dan sepenuhnya disponsori Pemerintah Jepang termasuk biaya akomodasi dan transportasi.

Di tataran operasional, Mr Tadashi Nishimura (Managing Director) Japan Transport Cooperation Association (JTCA) yang mengkoordinasikan kegiatan tersebut dengan Pemerintah Kota Batam menyampaikan kehadiran tim ahli transportasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh para stakeholders transportasi sebagai ajang berbagi pengalaman (sharing experience) serta melakukan diskusi dan studi komparatif dan analisis empiris tentang berbagai problema transportasi di masing-masing kota di ASEAN dengan mereferensi modernisasi sistem transportasi di Jepang.

Sebagai tuan rumah, Kota Batam juga sudah masuk ke tahap finalisasi dan implementasi Transport Master Plan 2008-2013 dengan mengadopsi berbagai kebijakan di masing-masing negara dalam bidang pembangunan transportasi sebagaimana yang ada dalam ASEAN Urban Bus Transport System.

(*ttn)
]]>
http://www.humasbatam.com/2009/03/02/refleksi-tiga-tahun-dahlan-ria/feed/ 2