Website Bagian Humas Setdako Batam » Wawancara http://www.humasbatam.com Penyampai Pesan Membangun Kesan Wed, 02 Feb 2011 05:50:26 +0000 en hourly 1 http://wordpress.org/?v=3.0.4 Wako Batam Bersama Ketua DPRD Shooting LEPAT Edisi Peningkatan Kinerja http://www.humasbatam.com/2010/01/19/wako-batam-bersama-ketua-dprd-shooting-lepat-edisi-peningkatan-kinerja/ http://www.humasbatam.com/2010/01/19/wako-batam-bersama-ketua-dprd-shooting-lepat-edisi-peningkatan-kinerja/#comments Tue, 19 Jan 2010 08:54:44 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=10876 BATAM – Tidak seperti biasanya, ruangan lobby salah satu hotel yang sudah cukup ternama di bilangan Jodoh itu saat pagi hari menyapa setiap tamu hotel berbintang tersebut, pada kesempatan tadi pagi, Selasa (19/01) kelihatan cukup berbeda dengan adanya program pengambilan gambar bergerak alias audio visual  LEPAT, Lepas Penat Bersama Bang Dahlan. Acara yang ditaja oleh Bagian Humas Pemko Batam bekerjasama dengan Batam Televisi tersebut membuat para tetamu hotel tersebut bertanya-tanya sembari mencari menu sarapan yang disediakan oleh manajemen hotel tersebut. Melihat kehadiran Bapak Walikota Batam, Ahmad Dahlan dan Ketua DPRD Kota Batam, H. Surya Sardi, ST, serta Anggota DPRD Kota Batam, Ibu Windarti Rahayuningsih serta Insoektur Inspektorat Daerah Kota Batam, Hartojo Sirkoen tersebut, para pengunjung hotel itupun memahami  akan kegiatan shooting terkait upaya dan komitmen Pemko Batam dalam mengukuhkan tahun 2010 sebagai tahun peningkatan kinerja.

Program LEPAT tersebut berlangsung secara santai dan berbagai pemahaman serta upaya-upaya konkrit Pemko Batam disampaikan oleh Ahmad Dahlan serta narasumber lainnya sembari merespons berbagai pertanyaan-pertanyaan presenter Batam TV yang kali ini dibawakan oleh Saudari Ledy Malino dengan gaya khasnya.

Bagi masyarakat Batam yang ingin mengetahui berbagai upaya, komitmen dan langkah-langkah strategis yang dimabil Pemko Batam bersama DPRD Kota Batam tersebut dapat meluangkan waktu untuk menonton tayangan tersebut pada Hari Jumat, 21 Januari 2010 hanya di saluran televisi lokal Batam Televisi pada pukul 20.00 wib.

(*humas_crew/ttn

]]>
http://www.humasbatam.com/2010/01/19/wako-batam-bersama-ketua-dprd-shooting-lepat-edisi-peningkatan-kinerja/feed/ 0
Calon Konsul Jenderal RI di Osaka, Bangga Terlahir Sebagai Putera Belakang Padang http://www.humasbatam.com/2009/11/19/calon-konsul-jenderal-ri-di-osaka-bangga-terlahir-sebagai-putera-belakang-padang/ http://www.humasbatam.com/2009/11/19/calon-konsul-jenderal-ri-di-osaka-bangga-terlahir-sebagai-putera-belakang-padang/#comments Thu, 19 Nov 2009 10:06:17 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=10051 Calon DUBES RI- Kelahiran Belakang Padang, Batam f; i-oneBATAM – Satu dari sepuluh orang Kepala Perwakilan RI di luar negeri merupakan putera kelahiran Batam, tepatnya di Belakang Padang. Dia adalah Ibnu Hadi yang telah ditunjuk sebagai calon Konsul Jenderal RI di Osaka, Jepang. Pria kelahiran tahun 1960 ini merasa bangga sebagai putera kelahiran Belakang Padang bisa menjadi Konjen. Hadi, begitu pria ini biasa disapa mengatakan hanya dua tahun di Belakang Padang. Ia lahir di Belakang Padang karena orang tuanya bertugas sebagai pegawai di Kantor Imigrasi. Setelah empat tahun ayahnya bertugas di Belakang Padang, ayahnya pun dipindahtugaskan ke Jakarta.
“Namanya pegawai Imigrasi, orang tua saya selalu pindah tugas. Tapi saya bangga menjadi putera kelahiran Belakang Padang. Meski tidak mengenyam pendidikan di pulau tersebut, tapi saya selalu mendengar cerita tentang Belakang Padang dari ayah saya,” katanya.

Cerita yang ia dengar dari sang ayah, bahwa Pulau Belakang Padang pernah dijadikan sebagai pulau persinggahan para bajak laut. Selain itu, pulau ini juga berdekatan dengan Singapura dan pernah dijadikan lalu lintas penyelundupan. Meski tidak menetap disana, namun ia masih mengenang pulau Belakang Padang yang merupakan tempat kelahirannya. Bahkan tiga tahun yang lalu, pria yang kini menjabat sebagai Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia-Pasifik dan Afrika Deplu ini berkunjung ke Belakang Padang.

“Belakang Padang itu bagusnya dikembangkan sebagai kota pariwisata,” katanya.

Yang ia tahu mengenai Belakang Padang adalah, bahwa disana tidak ada mobil. Namun yang membuatnya kagum adalah kehidupan masyarakat setempat yang rukun dan damai. Terlebih kini ia mengetahui bahwa di sana sudah terdapat sarana pendidikan yang lengkap mulai dari tingkat SD, SMP hingga SLTA. Jika ada waktu nantinya, Hadi juga ingin kembali mengunjungi tanah kelahirannya tersebut.

“Jika pensiun saya ingin menghabiskan masa tua saya di Belakang Padang,” katanya tersenyum.

(crew_humas/dv)

]]>
http://www.humasbatam.com/2009/11/19/calon-konsul-jenderal-ri-di-osaka-bangga-terlahir-sebagai-putera-belakang-padang/feed/ 0
Profil Paskibraka Kota Batam http://www.humasbatam.com/2009/08/17/profil-paskibraka-kota-batam/ http://www.humasbatam.com/2009/08/17/profil-paskibraka-kota-batam/#comments Mon, 17 Aug 2009 10:49:15 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=8498 Profil Paskibraka Kota Batam : Foto HariantoBangga Menjadi Anggota Paskibraka

BATAM – Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi satu kebanggaan tersendiri Hotmaria Ompusunggu, Mona Permata Sari dan Tiara Suci Ramadhana. Masing-masing mereka memiliki kesan tersendiri sebagai anggota Paskibra yang mengibarkan bendera duplikat pusaka pada pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi. Tiara misalnya, pada saat penurunan bendera bertindak sebagai pembawa baki bendera pusaka.
Menurutnya seluruh anggota Paskibra punya keinginan sebagai pembawa baki dalam pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi. Setelah melalui seleksi akhirnya ia terpilih sebagai pembawa baki bendera bersama delapan pasukan inti. Meski harus dikarantina selama latihan, baginya tidak masalah asalkan mendapatkan hasil yang maksimal.Dara kelahiran Batam, 24 Februari 1993 ini tercatat sebagai siswi kelas II di SMUN 3 Batam.

“Pastinya senang terpilih sebagai anggota Paskibraka. Senangnya, bisa tampil sebagai pengibar bendera dan teman baru bertambah,” ujar Tiara yang memegang baki bendera.

Sama halnya dengan Tiara, Hotmaria juga merasa bangga terpilih sebagai aggota Paskibraka. Hotmaria terpilih sebagai pembawa bendera duplikat pusaka dari kantor Walikota menuju lokasi upacara detik-detik proklamasi di halaman parkir sport Hall Temenggung Abdul Jamal. Selama di karantina, seluruh anggota Paskibraka harus bangun pagi. Usai shalat Subuh berjamaah  mereka langsung mengikuti latihan baris berbaris.

Dara yang disapa Maria ini merupakan siswi SMUN 1 Batam, Sekupang. Maria kini tengah duduk ke kelas III dan tidak lama lagi akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Meski duduk di kelas III tidak menjadi halangan baginya untuk menjadi anggota Paskibraka. Walau harus menjalani latihan dari subuh hingga sore harinya, ia dan teman-teman lainnya masih bisa belajar. Dengan bergabungnya ia sebagai anggota Paskibraka, Maria siap menanggung resiko jika nilainya menurun. Seluruhnya mereka yang ikut menjadi peserta Paskibraka merupakan siswa yang berprestasi di sekolahnya.

“Walau di karantina kita tetap bisa belajar di tempat penginapan. Seperti saya bawa buku ke tempat karantina agar tetap bisa belajar,” tutur dara kelahiran Jaya Pura, 20 November 1992.

Kesuksesan tim Paskibraka mengibarkan dan menurunkan bendera duplikat pusaka juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Mona Permata Sari. Mona kini duduk di kelas III SMUN 4 Batam di Tiban, Kecamatan Sekupang. Dalam tim ini Mona bertindak sebagai pembawa baki pada saat pengibaran bendera. Mona menerima langsung bendera pusaka dari Wali Kota Batam dalam upacara detik-detik proklamasi sebelum bendera dikibarkan.

Seleksi pemilihan anggota Paskibraka ini dlaksanakan sejak bulan April. Pada bulan Juli mulai diumumkan siapa saja yang terpilih mewakili sekolahnya sebagai anggota Paskibraka. Ketika ia mengetahui dirinya terpilih sebagai salah satu anggota Paskibraka ia begitu senang. Dari awal ia sudah mengetahui bahwa latihan yang akan dijalaninya sangat lelah dan memberatkan. Namun ia sudah siap dengan segala kegiatan yang harus dijalaninya. Tidak hanya kulitnya yang semakin hitam, suara dara yang tinggal di Batuampar ini pun terdengar serak.

“Latihannya setiap hari. Mulai dari subuh sampai sore. Bahkan pernah ditunjuk sebagai pengambil aba-aba tapi nggak jadi,” katanya bangga.

Hasil kerja keras tim akhirnya berbuah manis karena mereka berhasil dengan sukses mengibarkan bendera dan menurunkan bendera dalam upacara detik-detik proklamasi pada peringatan HUT RI ke 64 di Kota Batam, Senin (17/8).

(***) dv

Foto Lainnya **

Profil Paskibraka Kota Batam : Foto HariantoProfil Paskibraka Kota Batam :foto Harianto

]]>
http://www.humasbatam.com/2009/08/17/profil-paskibraka-kota-batam/feed/ 3
Sejarah Nama Selat Nenek Berawal Dari Munculnya Batu Dari Permukaan Air http://www.humasbatam.com/2009/07/21/sejarah-nama-selat-nenek-berawal-dari-munculnya-batu-dari-permukaan-air/ http://www.humasbatam.com/2009/07/21/sejarah-nama-selat-nenek-berawal-dari-munculnya-batu-dari-permukaan-air/#comments Tue, 21 Jul 2009 09:00:50 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=7967 3241_1137199022935_1016156591_409180_3305348_n27-arung sejarahBATAM – Banyak orang bertanya kenapa Selat Nenek yang terletak di Kelurahan Temoyong Kecamatan Bulang disebut Selat Nenek. Tentunya kita beranggapan karena di pulau ini seluruh penghuninya nenek-nenek. Ternyata anggapan itu salah, pulau ini disebut Selat Nenek karena dari permukaan air laut disekitar pulau itu muncul batu. H M Tahur, menceritakan batu yang muncul dari permukaan air itu bentuknya tipis. Dulu dipercaya sebagai batu keramat, sejak kemunculan batu itulah warga di sekitar pulau menamakan pulau menjadi Selat Nenek.
Sebelum batu ini patah ditabrak oleh kapal, batu ini dipercaya angker. Dulu, setiap kapal yang melintas di laut dekat batu ini muncul, maka harus memberikan semacam sesajen. Jika tidak memberi sesajen maka kapal tida akan bisa melanjutkan perjalanannya ke tempat yang dituju. Kepercayaan ini berlangsung dibawah tahun 1950 an. Pada waktu itu yang sering lalu lalang melewati laut itu adalah kapal-kapal penangkap ikan, dan mereka harus menabur uang jika ingin melewati batu itu.

“Dulu pernah ada kapal yang terbakar karena tidak menaburkan uang atau barang bawaannya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi, batunya pun sudah patah,” ujar pria kelahiran Selat Nenek ini.

Seiring berkembangnya daerah sekitar pulau dan banyaknya industri yang berdiri maka kepercayaan itu pun hilang. Jika dulu masyarakat Selat Nenek sering bernazar atas nama batu itu kini tidak pernah lagi. Zaman dulu apabila ada anak yang sakit, orang tua bernazar akan memberikan sesajen jika anaknya sembuh. Tapi kini ritual seperti itu tidak dilakukan lagi seiring perkembangan di Selat Nenek ditambah batu yang muncul dari permukaan air laut itu telah patah karena ditabrak kapal. Apalagi saat ini jumlah penduduk di Selat Nenek terus bertambah, kini berjumlah 500 jiwa.

Kehidupan masyarakat di Selat Nenek, begitu rukun dan antara satu dengan yang lain saling mengenal. Seperti yang diceritakan Ahmad Kupang (82) yang telah 30 tahun menetap di Selat Nenek. Dulu sebelum menetap di Selat Nenek, ia menetap di Galang selama 21 tahun. Ketika masuk ke Selat Nenek, kondisi di sekitar Selat Nenek masih hutan dan sepi. Secara bergotong royong, masyarakat yang sudah tinggal disana membangun Selat Nenek menjadi perkampungan. Bahkan, pria asal Kupang ini sudah tidak pernah lagi kembali ke daerah asalnya di Kupang dan tidak bisa berbicara menggunakan bahasa Kupang lagi.

“Biar tidak lupa kampung halaman makanya saya buat panggilan dengan sebutan Ahmad Kupang. Sekarang sudah enak, listrik sudah ada. Kalau dulu belum, masih gelap dan hutan,” cerita Ahmad yang duduk berdampingan dengan istrinya Rijah (65).

Kehidupan masyarakat di Selat Nenek mengandalkan laut yakni sebagai nelayan. Tetapi kondisinya kini sudah berbeda, sejak banyak industri yang berdiri, sangat sulit mendapatkan ikan. Dulu ikan yang ditangkap sehari bisa untuk makan satu bulan. Kalau sekarang untuk mendapatkan ikan untuk makan sehari pun sulit. Karena usianya sudah tidak muda lagi, Ahmad pun tidak didperbolehkan anak-anaknya melaut. Ia kini menggarap kebun dan beternak ayam. Penghasilan yang diperoleh pun tidak mencukupi untuk biaya hidup ia dan keluarganya.

Di rumah yang sederhana itu, ia tinggal bersama istri, anak, menantu dan dua orang cucunya. Ia tidur dibawah bersama istrinya, sedangkan anaknya diatas. Rumah yang ia tempati kecil, tidak ada kamar apalagi dapur. Kasur tempat ia tidur hanya berupa kasur busa yang sudah usang. Begitu bangun tidur kasus itu dilipat dan jika malam akan tidur kasur itu dibentang. Masak pun di ruang tempat ia tidur, disitu terdapat tungku tempat memasak. Terlihat satu unit televisi yang dibelinya dari hasil membeli lotre. Yang menyedihkan, pintu samping rumahnya sudah jebol bagian bawahnya. Menurut anaknya, Marlinda, belum ada uang untuk memperbaiki pintu itu.

“Apa yang mau diambil kalau orang masuk, rumah buruk macam gini. Paling nyamuk, tikus sama kucing yang masuk,” tuturnya.

Untuk biaya hidup kebutuhan dapur cukup mahal di Selat Nenek. Ia meminta kepada pemerintah agar dapat menurunkan harga Sembako di Selat Nenek. Biaya listrik saja, setiap hari mereka membayar Rp4 ribu. Begitu juga untuk mendapatkan air bersih, dibeli seharga Rp 5 ribu satu drum. Air yang dibeli digunakan untuk memasak saja, sedangkan untuk mandi dan mencuci ia dan anak-anaknya pergi ke sumur. Ketika hujan turun, ia bersama seluruh warga di Selat Nenek akan menampung air hujan. Ketika melihat di tiap dapur rumah warga, hampir seluruhnya memiliki drum tempat menampung air.

Untuk diketahui, Selat Nenek merupakan bagian dari Kelurahan Temoyong, Kecamatan Bulang. Saat ini di Selat Nenek terdapat satu unit SD dan SLTP yakni SLTP Am-Maarif. Jumlah warga di Kelurahan Temoyong sebanyak 949 jiwa, dan 500 jiwa berada di Selat Nenek. Di Kelurahan Temoyong terdapat 22 pulau yang dihuni hanya empat pulau dan 18 pulau masih kosong. Sarana yang ada di Kelurahan itu dua uni Pustu dan dua unit Posyandu. Dengan program konversi minyak tanah ke gas, Marlinda mengatakan warga di Selat Nenek sudah didata, namun belum mendapatkan tabung gas. Ia berharap Pemko Batam memberikan perhatian kepada warga Selat Nenek, terutama dibidang lapangan pekerjaan. Kini baik laki-laki maupun perempuan di daerah itu turun ke laut membantu suami karena tidak ada pekerjaan lain.

Hal tersebut terungkap saat kunjungan Walikota Batam dalam dialog dengan masyarakat menyampaikan bahwa Pemilu Legislatif dan Pilpres sudah berjalan dengan baik.

Dalam tanya jawab dengan warga Selat Nenek, Wako Batam menyampaikan kebijakan terkait PSB yang sampai saat ini masih dalam tahap penerapan awal dan kedepan masalah-masalah yang ada dapat diantisipasi. Terkait dengan pendidikan SMP direncanakan pemerintah akan memikirkan pembangunan sekolah satu atap. Silahkan masyarakat merundingkan akan dibangun di Temoyong atau Selat Nenek. Informasi dari Camat Bulang, jumlah penduduk di kelurahan Temoyong  sebanyak 400 jiwa sementara di Selat Nenek 500 jiwa.

Sementara sebanyak 18 orang anak selat nenek dan temoyong akan dibantu oleh Pemko Batam biaya SKS dan semester saja.

Bersempena dengan kunjungan tersebut Wako Batam juga menyerahkan secara simbolis bibit ikan bawal hitam untuk dikembangbiakkan di perairan selat nenek yang terkenal sangat cocok untuk perikanan yang akan dikoordinir oleh Dinas KP2K Kota Batam melalui UPP Unit Pelayanan Perikanan.

(Hasil wawancara Devi, seorang wartawati tinggal di Batam)
]]>
http://www.humasbatam.com/2009/07/21/sejarah-nama-selat-nenek-berawal-dari-munculnya-batu-dari-permukaan-air/feed/ 0
Aparat Pemko Batam Bersama Insan Media ‘Ship Tour’ Ke USS Howard http://www.humasbatam.com/2009/06/26/aparat-pemko-batam-bersama-insan-media-ship-tour-ke-uss-howard/ http://www.humasbatam.com/2009/06/26/aparat-pemko-batam-bersama-insan-media-ship-tour-ke-uss-howard/#comments Fri, 26 Jun 2009 08:37:03 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/?p=7704 Kunjungan ke USS Howard f;djokoKunjungan USS How 2 f; djokoBATAM - Pegawai pemerintah Kota Batam mendapat kesempatan berkunjung ke kapal perang USS Howard (DDG 83) milik Amerika Serikat pagi tadi Jumat (26/06) yang berlabuh di pelabuhan Kabil selama lawatan sosialnya selama 4 hari di Batam. Kesempatan berkunjung diberikan kepada Bagian Humas Pemko Batam dan wartawan media cetak dan elektronik se-Kota Batam yang dikoordinir Kasubbag Dokumentasi Humas Pemko Batam, Rudi Panjaitan sebagai ketua rombongan. Rombongan diterima oleh Komandan William Scott Switzer, selaku penanggung jawab kapal.

Dalam sambutannya William mengatakan tujuan utama mereka ke Indonesia khususnya BatamRuang Kendali Utama USS Howard Picture 330 untuk mempererat jalinan kerjasama antar dua negara disamping misi sosial lain yang sudah dijadwalkan seperti penanaman pohon bakau bekerjasama dengan Dinas KP3K Kota Batam dan TNI Angkatan Laut di kawasan duriangkang kemarin Kamis (25/6) serta pembersihan pantai di perkampungan padat penduduk Tanjung Uma bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam serta pertandingan sepakbola persahabtan dengan LANAL Batam di Tanjung Sengkuang keesokan harinya. Wiliam sangat appreciate atas kunjungan aparat Pemko Batam, keramahtamahan masyarakat Batam memberikan pengalaman tersendiri baginya. “Saat jalan ke luar kapal untuk berinteraksi dengan masyarakat agar lebih mengenal budaya masyarakat setempat, setiap bertemu orang selalu tersenyum,” tambahnya.

USS Howard termasuk kapal perusak yang memiliki panjang 1683 meter, berat 9250 tons, Salah satu peralatan perang USS HowardPicture 332kecapatan 30+ knots. Digunakan berperang untuk pertama kalinya 24 Mei 2004 di Western Pacific. Howard diambil dari nama Jenderal Jimmie E Howard Corps Marinir Amerika Serikat, yang telah mendapat penghargaan Presiden AS Lyndon B Johnson atas nama konggres. Penghargaan diberikan berkat keberaniannya mempertaruhkan hidupnya sendiri dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin peleton melawan komunis di Vietnam 16 Juni 1966.

Kapal tersebut membawa 290 crew, yang terdiri dari 70 wanita dan laki-laki sisanya. Mereka bertolak dari Sandiego markas mereka di California sejak tanggal 29 Mei 2009, telah berlayar selama 26 hari. Batam merupakan tempat singgah pertama bagi mereka. Keputusan Batam yang menjadi tempat singgah merupakan kewenangan pihak atasan. Mereka juga belum mengetahui tujuan berikutnya.Sebelumnya Wiliam dan crew memang belum pernah ke Batam. Pertama kali kesan yang mereka perlihatkan cuaca Batam yang tidak bersahabat, yaitu sangat panas.

Deli Afriana selaku perwakilan Konsulat Amerika untuk wilayah Sumatra mengatakan kedatangan kapal USS Howard selama 5 hari. Dan setiap harinya ada acara yang mereka lakukan diantaranya kemarin telah dilakukan penanaman 1500 mangrove di taman hutan lindung Duri Angkang dengan kerjasama pihak TNI AL Indonesia. Besok pagi 27 Juni mereka akan melakukan pembersihan daerah pemukiman kumuh di Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja, berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan. Siangnya pukul 14.00 tentara Angkatan Laut Amerika akan melakukan pertandingan sepak bola dan permainan tradisional dengan Angkatan Laut Indonesia di LANAL Batam. Hari minggu 28 Juni mereka bertolak dari Batam menuju tempat yang belum ditentukan seraya menunggu perintah atasan mereka.

Kesempatan berkunjung diberikan terbatas kepada pihak pemerintah Kota Batam dengan alasan keamanan dan waktu kunjung yang terbatas. Tapi semoga walau hanya sesaat kerjasama Indonesia-Amerika semakin erat dan ditahun-tahun yang akan datang kunjungan Kapal Perang Amerika ke Batam memberikan nilai positif bagi masyarakat Indonesia khususnya di Batam.

(humas_crew/vvt&nn)
]]>
http://www.humasbatam.com/2009/06/26/aparat-pemko-batam-bersama-insan-media-ship-tour-ke-uss-howard/feed/ 0
Wawancara dengan Wakil Walikota Ir Ria Saptarika http://www.humasbatam.com/2009/03/10/wawancara-dengan-wakil-walikota-ir-ria-saptarika/ http://www.humasbatam.com/2009/03/10/wawancara-dengan-wakil-walikota-ir-ria-saptarika/#comments Tue, 10 Mar 2009 10:52:58 +0000 Administrator http://www.humasbatam.com/2009/03/10/wawancara-dengan-wakil-walikota-ir-ria-saptarika/ img_0272Setelah intens dan konsen mengawal kebijakan SIAK Online, kini Ria Saptarika lebih banyak fokus menggarap “Sistem Pelelangan Secara Elektronik (e-Procurement) Pemerintah Kota Batam. Akhir-akhir ini waktunya lebih banyak tersita untuk itu. Maklum, Maret 2009, ia berharap sistem tersebut sudah jalan. Kendati demikian, Ria tidak lupa dengan kebiasaannya. Aktif “jalan-jalan” di facebook. Lahir di Tembilahan-Riau, Ria teman seangkatan Ahmad Hijazi, Lukman Edi, Febrialin, dan Rusli Zainal. Bedanya, Ria dulu pernah bekerja di pabrik, PT Thomson Muka Kuning.

Disela kesibukannya, humasbatam mewawancarai Ria saat sedang menikmati kebiasaannya yang lain yaitu menikmati segelas minuman “teh tarek” dan martabak “Har”. Berikut kutipannya;

Selamat siang pak. Apa kabar?
Alhamdulillah baik.

Anda terlihat care setelah membuka pelatihan e-procurement tadi. Kok bisa begitu ?
Saya rasa biasa saja. Menikmati hari-hari dengan berbagai aktifitas yang teragenda maupun tidak. Memang, saat ini saya agak sedikit senang karena dalam waktu dekat, karena kita (pemko batam) segera melelang beberapa pekerjaan seperti pengadaan barang dan jasa di Dinas PU, Dinas Tata Kota dan Sekretariat kepada rekanan melalui sistem online. Mudah-mudahan harapan saya dan Pak Dahlan (Walikota Batam) cepat terwujud.

Maksud Anda

Sebelum masuk ke lingkup pemerintahan yang ada sekarang, dulu saya dan pak Wali pernah ‘bersubahat’ mereformasi sistem birokrasi pemerintahan di Kota Batam. Pendekatannya, melalui pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi Informasi.

Setelah sekian tahun berada di Pemko Batam, Alhamdulillah, secara bertahap cita-cita itu sudah mulai kelihatan hasilnya. Kalau Anda perhatikan, akan banyak hal yang bisa Anda temukan. Misalnya dalam penerapan program SIAK. Sekarang, sistem SIAK yang kami bangun sudah mulai diterima publik.

Data kependudukan kita sudah mulai akurat, KTP Batam sudah tak bisa lagi dipalsukan karena kita memiliki security number atas dokumen tersebut.Polisi pun sudah mereferensi data SIAK kita. Begitu juga Imigrasi. Kerjasama dengan mereka (imigrasi) sedang kita follow up.

Tentang fasilitas IT. Sejak Batam dicanangkan sebagai kota digital, perubahannya bisa Anda lihat sendiri. Kota yang luasnya hanya beberapa ratus kilometer ini saja, dalam beberapa tahun ini sudah memiliki sedikitnya 360 area akses internet, termasuk didalamnya area free acces untuk publik. Tahun 2010 kita menargetkan sebanyak 500 titik di Kota Batam memiliki area akses internet. Beberapa kecamatan, camatnya juga sudah memiliki inisiatif sendiri. Menyiapkan area akses internet yang bisa digunakan warga secara gratis. Itukan luar biasa.

Kembali ke penerapan e-procurement. Seperti apa Komitmen Anda?
Bagi saya, penerapan e-procurement itu harga mati. Dilaksanakan dulu sambil di evaluasi pelaksanaan secara kontiniu ketika sudah berjalan. Dengan kondisi jaman seperti sekarang, pemerintahan kami dengan pak Dahlan harus terus bergerak dari satu titik ke titik yang baru untuk tujuan perubahan yang lebih baik. Tidak sulit untuk melakukan itu. Tinggal komitmen, kerja keras dan kemauan. Alhamdulillah, pada Maret 2009 ini  kami akan launching lembaga e-procuerement Pemko Batam, yang tugas utamanya yaitu melakukan pengadaan barang dan jasa milik pemerintah daerah. Kinerja lembaga tersebut akan terus kami benahi, supaya semua pihak yakin bahwa pemerintah serius menjalankan amanah yaitu melakukan reformasi birokrasi dari pusat hingga daerah.

Apa yang menyebabkan Anda “semangat” untuk melakukan perubahan tersebut ?
Simpel saja. Keinginan kolektif masyarakat, yang menghendaki bangsa ini besar seperti negara lain didunia. Produk hukum yang melindunginya, bagi kami itu hanya instrumen. Berbuat yang terbaik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang prima, akuntable dan transparan kepada masyarakat yang dilayani, itu merupakan muara dari apa yang kami lakukan sekarang.

Jika kita melihat lebih jauh manfaat atau hasil yang diperoleh dengan penerapan e-procurement ini, sebenarnya banyak sekali manfaat atau hasil yang kita peroleh.

Saya yakin, suatu saat lelang elektronik ini akan menjadi tren pengadaan barang dan jasa pada masa depan karena dipercaya dapat menghemat anggaran pemerintah. Sistem LPSE Kota Batam fully elektronik. Bekerjasama dengan LKPP Bappenas, interaksi peserta lelang hanya dua kali melakukan tatap muka. Ketika registrasi, dan setelah diketahui pemenang lelang.

Dari sisi pengawasan, Walikota dan saya dapat memantau langsung proses pelaksanaan lelang dari tiap-tiap satuan kerja. Dari jadwal dan ketepatan waktu, waktu yang di setting panitia dapat diakses oleh publik. Dari sisi pemerataan peluang kesempatan kerja, dengan memberlakukan ketentuan tentang SKK dan SKN, kontraktor yang likuiditas keuangan perusahaannya sudah habis karena pelaksanaan pekerjaan akan terbatasi haknya untuk menjadi pemenang lelang secara otomatis.

Disamping itu, keakuratan kredibilitas kontraktor juga terjamin. Pemalsuan data dokumen untuk tujuan pemenangan proyek tidak akan ditemukan lagi, karena sofware dapat secara otomatis mengeliminasi penyedia barang/jasa yang gagal memenuhi persyaratan lelang. Disini komunikasi antara penyedia barang/jasa juga berjalan sempurna, karena penerapan sistem papperless semua persyaratan dan dokumen lelang telah di uplode ke dalam situs website.

Bagaimana dengan kesiapan pengusaha atas pelaksanaan program ini, dan tanggungjawab pemerintah untuk menyosialisasi program tersebut kepada mereka ?
Sudah kita lakukan sejak Januari 2009 lalu. Antusiasme mereka cukup tinggi. Bahkan, kita sudah siapkan ruang dan tim khusus di LPSE Batam, tempat untuk mereka berkonsultasi baik langsung maupun via internet. Sosialisasi yang kita lakukan, tidak hanya kepada individu saja. Tapi juga mengelompok seperti yang pernah kita lakukan terhadap rekanan PU di Politeknik Batam.

Soal kemampuan itu relatif. Karena sistem ini baru, saya yakin suatu saat mereka akan terbiasa menggunakannya. Karena provinsi Kepri juga menerapkan sistem yang sama dengan kota, saya yakin soal pemahaman mereka, itu cuma persoalan waktu saja.

Banyak “suara sumbang” yang mengatakan bahwa Bapak hanya ‘sibuk’ mengurus Program SIAK. Tanggapannya ?
Saya rasa asumsi atau pendapat seperti itu, tak perlu ditanggapi terlalu berlebihan. Bagi saya justru itu merupakan otokritik. Cermin diri untuk selalu berbuat, berbuat, dan berbuat yang terbaik. Buktinya, kini saya sedang konsen mengurus sistem e-procurement, setelah perahu SIAK sudah berlayar. Prinsip saya, buat apa coba-coba. Kita harus optimis. Jangan mentok sedikit, kita lemah semangat.

Bagaimana kesibukan Anda yang lain. Misalnya bertemu warga baik langsung, website atau di facebook?
Ria tersenyum. Ia mengatakan bahwa kebiasannya itu masih tetap jalan. Termasuk ngumpul dengan keluarga, sahabat dan rekan. Saban hari, ia mengaku masih meluangkan waktunya untuk menemui warga, termasuk seperti yang dilakukan pada Selasa siang. Melakukan takziah ke rumah salah seorang staf satuan polisi pamong praja, yang pada saat ulang tahun Satpol PP maret 2009, yang diperingati pada tanggal 10 Maret 2009, orang tuanya berpulang ke rahmatullah. (*)

]]>
http://www.humasbatam.com/2009/03/10/wawancara-dengan-wakil-walikota-ir-ria-saptarika/feed/ 0