Biasanya dalam road show memasak ini Marlin yang bertindak sebagai chef namun kini ia bertindak sebagai juri yang menilai hasil dari masakan yang disajikan. Marlin mengatakan sebagai ibu rumah tangga saat ini sangat mudah menemukan makanan yang akan disajikan untuk keluarga, namun tetap harus memperhatikan keamanan dan gizi makanan itu. Melalui road show ini Marlin berharap masyarakat mengetahui prinsip-prinsip B2SA yang harus diterapkan dirumah.

“Saya lihat dari 5 tempat yang saya kunjungi ternyata banyak makanan-makanan lokal  pembuatannya sederhana tapi rasanya luar bias. Sepertinya saya yang harus belajar dari ibu-ibu,” puji Marlin.

Janjinya, menu-menu yang didemokan disetiap tempat nantinya akan dibukukan dan dijadikan buku resep makanan B2SA ibu-ibu PKK. Buku-buku ini  nantinya akan disebarkan ke kelurahan dan kecamatan.

“Saya undang  chef hotel besar di Batam biar nanti kalau ada menu yang enak bisa dihidangkan di hotel. Makanan-makanan rumahan tidak kalah dengan makanan hotel,” ujarnya sembari mengunjungi para peserta.

Kegiatan ini merupakan program PKK Kota Batam dimana telah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut. Dalam setiap kesempatan Marlin juga menyampaikan bahwa saat ini isu Stunting menjadi isu nasional. Isu ini menjadi perhatian dari pemerintah pusat mengingat Indonesia berada di urutan ke-4 setelah Nigeria, Pakistan dan India. Oleh karena itu peran ibu-ibu PKK sangat diharapkan untuk memperbaiki asupan gizi anak.

Selain itu isu lingkungan juga sangat gencar dikampanyekan yaitu pengurangan limbah plastik seperti botol kemasan dan pipet. Hal ini menjadi konsen PKK untuk mengurangi sampah plastik dan mengelolanya menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Seperti payung dari limbah plastik kecap, tas bBelanja dan hiasan-hiasan rumah.

Camat Bengkong, M. Tahir berterima kasih atas terlaksananya kegiatan road show ini.  Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai kegiatan tahunan melainkan dapat menjadi sarana belajar bagi ibu-ibu. Sehingga dapat memberikan ruang gerak bagi para ibu-ibu untuk menambah pengetahuan dan silahturahmi.

“Ibu Wali membuktikan bahwa masyarakat dan pimpinan dapat saling berbaur dan berinteraksi tanpa ada batasan. Tentunya suami tidak marah kalau ibu-ibu ikut kegiatan ini, karena menu makanan dirumah akan enak,” ujar Tahir.(HP)