PT FCS RGP Plastic – Website Resmi Bagian Humas Pemko Batam https://humas.batam.go.id Penyampai Pesan Membangun Kesan Mon, 30 Dec 2019 08:30:16 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.9.13 PT FCS RGP Plastic Resmi Beroperasi di Batam https://humas.batam.go.id/pt-fcs-rgp-plastic-resmi-beroperasi-di-batam/ https://humas.batam.go.id/pt-fcs-rgp-plastic-resmi-beroperasi-di-batam/#respond Thu, 28 Mar 2019 08:47:47 +0000 https://humas.batam.go.id/?p=54171 HUMAS PEMKO BATAM – Walikota Batam, Muhammad Rudi meresmikan PT FCS RGP Plastic beroperasi, Kamis (28/3).  PT. FCS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi palet plastic. Saat ini sumber biji plastik masih di impor dari Jepang, Amerika, dan Singapura. Perusahaan ini dalam jangka panjang direncanakan ikut mengurangi tumpukan sampah plastik di Kota Batam. Pabrik pengolah biji plastik menjadi palet ini berlokasi di Kabil Nongsa. Berdiri di atas lahan seluas 5 hektare, perusahaan masuk dengan nilai investasi awal sebesar Rp200 miliar.

Peresmian perusahaan ini ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Rudi bersama Chairman PT FCS asal Taiwan, Wang Po Hsun, CEO/GM PT FCS RGP, Yao Shan Hua, CEO asal Amerika Serikat, Jose Villanlela dan dari Kementrian Perindustrian, Teresia.

“Yang pertama saya izinkan perusahaan plastic PT FCS. Saya akan minta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek izin AMDAL nya, agar pemilik perusahaan berkomitmen kepada Pemko Batam. Jika terjadi hal yang tidak sesuai prosedur ancamannya, maka saya cabut izinnya. Kenapa ini saya lakukan? Karena saya mau menjaga masyarakat Kota Batam yang jumlahnya mencapai 1,3 juta,” tegas Rudi dalam sambutannya.

Rudi menceritakan bahwa setiap musim angin utara, Kota Batam selalu menerima kiriman limbah. Akibat operasonal pengelolaan limbah yang cukup mahal maka pengusaha membuang limbahnya di tengah laut. Kiriman limbah ke Kota Batam ini menurutnya rutin terjadi setiap tahun. Ia mengakui bahwa ia tidak mengizinkan limbah plastic untuk diproduksi di Batam. Ini karena dampak yang dihasilkan dari produksi limbah plastic itu bisa membahayakan kesehatan. Jika ini terjadi maka yang akan menanggung adalah Pemerintah Daerah (Pemda) bukan dari pusat.

“Di Cina saja perusahaan limbah plastic ini ditutup. Karena hasil dari kajian hampir 20-50 persen limbah plastic belum ada alat yang bisa meleburkan sisa limbah plastic ini. Maka limbah plastic sementara kita tidak izinkan, produksi biji plastic menjadi palet kita izinkan,” sebutnya.

Dihadapan seluruh tamu yang hadir Rudi juga menawarkan jika ada perusahaan yang sama ingin berinvestasi di Kota Batam, Pemko Batam menurutnya akan mengeluarkan izin dalam hitungan hari bukan jam lagi. “Jika dalam perjalanannya ada kendala segera komunikasikan dan kita akan bantu. Jika ingin mudah urusan dan angkutan barang keluar masuk lebih mudah silahkan kawasan ini diajukan sebagai KEK,” ucapnya.

Chairman PT FCS asal Taiwan, Wang Po Hsun dalam sambutannya mengatakan bahwa FCS merupakan perusahaan daur ulang plastic yang dibentuk dari kerjasama antara perusahaan asal Taiwan, Singapura dan Amerika. “Filosofi bisnis kami adalah membangun mesin, membangun SDM dan membangun lingkungan. Karena produksi plastic mudah diproduksi, biaya rendah, dapat digunakan kembali, ringan serta masih banyak kemudahan lainnya,” ujarnya.

Hasil produksi kita ini nanti akan diekspor ke Amerika dan Singapura dan dalam proses produksinya, perusahaan mengedepankan sistem Go Green.

“Perusahaan kami mementingkan 3 Nol. Nol polusi udara, nol air limbah, dan nol sampah,” tuturnya.

Operational Manager PT FCS RGP Plastic, Adi Zainal menjelaskan dalam proses pencetakan palet tidak menggunakan pembakaran sehingga tak ada polusi udara. Semua berjalan dengan sistem elektrik.

Kemudian air sisa proses produksi, diolah kembali menggunakan mesin pengolah khusus yang didatangkan dari China. Sehingga air tidak dibuang menjadi limbah. Melainkan bisa dimanfaatkan kembali untuk penyiraman taman hingga kolam ikan.

Sementara biji plastik bahan baku produksi tidak ada yang terbuang menjadi sampah. Karena semua bisa digunakan kembali untuk pembuatan palet.

“Kami sangat mementingkan soal lingkungan di sini. Kita pakai teknologi paling canggih sekarang. Dan mesinnya kita dapat dari perusahaan induk,” kata dia.

Adi menambahkan perusahaan ini sudah beroperasi puluhan tahun. Yakni di Shanghai China, Singapura, dan Thailand. Ekspansi ke Batam dilakukan karena melihat posisi Batam yang dekat dengan Singapura. Sehingga proses ekspor dirasa akan lebih mudah.

“Terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan daerah sehingga kami bisa mulai beroperasi sesuai jadwal,” tambah Adi.

Dalam kesempatan itu tamu undangan juga melihat langsung proses produksi biji besi menjadi palet. Dibidang sosial perusahaan ini juga memberikan biaya pendidikan kepada 73 anak yatim piatu, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Bahkan akan disediakan lapangan pekerjaan jika telah menyelesaikan pendidikannya.(HP)

]]>
https://humas.batam.go.id/pt-fcs-rgp-plastic-resmi-beroperasi-di-batam/feed/ 0