Sementara Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad melakukan pencoblosan di TPS 010 Perumahan Kurnia Djaya Alam (KDA), Batamcentre. Amsakar datang ke TPS beserta istri Erlita Sari Amsakar dan anaknya Ningrum.

Rudi menjelaskan bahwa pelaksanaan Pemilu di lingkungan tempat tinggalnya berjalan lancar.

“Hari ini hadir di TPS 033 untuk menyampaikan hak pilih sebagai warga negara yang punya hak pilih. Saya datang bersama istri dan anak kecuali anak saya yang di Jakarta. Pelaksanaan Pemilu sempurna tidak ada masalah,” kata Rudi pada sejumlah media.

Harapannya, proses penghitungan dapat dilakukan tepat waktu. “Penyelenggaraan bagus, hasilnya bagus jadi jam 5 sore kita sudah tau hasilnya,” sebut Rudi.

Dalam pelaksanaan Pemilu kali ini menurutnya Pemerintah Kota (Pemko) Batam 100 persen membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pendistribusian logistik. Katanya, sudah menjadi tugas Pemko Batam untuk membantu KPU.

“Kita membantu KPU mendistribusikan logistik daru gudang KPU di Sekupang ke Kecamatan. Sampai Rabu subuh kita masih membantu memdistribusikan logistik,” ungkapnya.

Terkait beberapa TPS yang belum menerima surat suara menurutnya itu hanya keterlambatan saja bukan disebabkan hal lain. Untuk melakukan pemantauan ke TPS di Kota Batam Rudi mengatakan akan menunggu laporan dari camat dan lurah.

“Saya tidak akan datang khusus, tunggu laporan dari camat dan lurah. Takut nanti ada persepsi negatif karena saya kan ada partai,” katanya.

Rudi optimis banyak warga Batam yang menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019. Sebelum datang ke TPS menurutnya ia memantau ke pelabuhan dan kondisi di pelabuhan sepi.

“Dari jauh-jauh hari kita sudah himbau agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Semoga suasana sepi ini benar-benar digunakan warga untuk memilih. Nanti setelah memilih yang mau melanjutkan liburan sil akan,” pungkasnya.(HP)

Biasanya dalam road show memasak ini Marlin yang bertindak sebagai chef namun kini ia bertindak sebagai juri yang menilai hasil dari masakan yang disajikan. Marlin mengatakan sebagai ibu rumah tangga saat ini sangat mudah menemukan makanan yang akan disajikan untuk keluarga, namun tetap harus memperhatikan keamanan dan gizi makanan itu. Melalui road show ini Marlin berharap masyarakat mengetahui prinsip-prinsip B2SA yang harus diterapkan dirumah.

“Saya lihat dari 5 tempat yang saya kunjungi ternyata banyak makanan-makanan lokal  pembuatannya sederhana tapi rasanya luar bias. Sepertinya saya yang harus belajar dari ibu-ibu,” puji Marlin.

Janjinya, menu-menu yang didemokan disetiap tempat nantinya akan dibukukan dan dijadikan buku resep makanan B2SA ibu-ibu PKK. Buku-buku ini  nantinya akan disebarkan ke kelurahan dan kecamatan.

“Saya undang  chef hotel besar di Batam biar nanti kalau ada menu yang enak bisa dihidangkan di hotel. Makanan-makanan rumahan tidak kalah dengan makanan hotel,” ujarnya sembari mengunjungi para peserta.

Kegiatan ini merupakan program PKK Kota Batam dimana telah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut. Dalam setiap kesempatan Marlin juga menyampaikan bahwa saat ini isu Stunting menjadi isu nasional. Isu ini menjadi perhatian dari pemerintah pusat mengingat Indonesia berada di urutan ke-4 setelah Nigeria, Pakistan dan India. Oleh karena itu peran ibu-ibu PKK sangat diharapkan untuk memperbaiki asupan gizi anak.

Selain itu isu lingkungan juga sangat gencar dikampanyekan yaitu pengurangan limbah plastik seperti botol kemasan dan pipet. Hal ini menjadi konsen PKK untuk mengurangi sampah plastik dan mengelolanya menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Seperti payung dari limbah plastik kecap, tas bBelanja dan hiasan-hiasan rumah.

Camat Bengkong, M. Tahir berterima kasih atas terlaksananya kegiatan road show ini.  Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai kegiatan tahunan melainkan dapat menjadi sarana belajar bagi ibu-ibu. Sehingga dapat memberikan ruang gerak bagi para ibu-ibu untuk menambah pengetahuan dan silahturahmi.

“Ibu Wali membuktikan bahwa masyarakat dan pimpinan dapat saling berbaur dan berinteraksi tanpa ada batasan. Tentunya suami tidak marah kalau ibu-ibu ikut kegiatan ini, karena menu makanan dirumah akan enak,” ujar Tahir.(HP)

dibuka oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi.

Ketua panitia, Yuli Fatimah Warosari menyebut Festival Lomba Manasik Haji ini diikuti 27 kelompok dengan jumlah peserta 300 orang. Adapun tema pada Festival Lomba Manasik Haji Tingkat Anak Usia Dini kali ini “Dengan Manasik Haji Menumbuhkan Semangat Haji Sejak Usia Dini”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan rumusan Rukun Islam ke-5 kepada anak sejak dini yang diaplikasikan dengan kegiatan belajar mengajar.

“Juga untuk memberikan peluang untuk meningkatkan iman dan takwa anak usia dini. Dan kegiatan ini merupakan program dari Bunda PAUD dalam mendukung prestasi anak PAUD di Kota Batam,” sebut Yuli.

Bunda PAUD Kota Batam, Marlin Agustina Rudi dalam sambutannya mengatakan festival lomba manasik haji ini merupakan salah satu Program Bunda PAUD. Harapannya melalui kegiatan ini terwujud anak-anak yang soleh san soleha di Kota Batam. Ke depan ia berjanji akan meningkatkan jumlah peserta festival ini menjadi 700 peserta.

“Terlaksananya kegiatan ini karena adanya masukan dari mitra kerja Bunda PAUD, semoga seluruh program Bunda PAUD dapat terlaksana. Kepada Pak Walikota kami ucapkan terimakasih karena sudah memberi dukungan sehingga kegiatan pada hari ini terlaksana,” kata Marlin dalam sambutannya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi, mengapresiasi anak-anak yang tampak semangat mengikuti Festival Lomba Manasik Haji. Ilmu agama menurutnya memang harus sedari dini dikenalkan kepada anak-anak. Ilmu agama menurutnya sangat penting dimiliki sebagai bekal kelak menjadi pemimpin. Kepada para guru, Rudi berpesan juga memberikan ilmu pengetahuan umum agar mampu bersaing dengan Negara asing.

“Di tahun 2045 anak-anak inilah yang akan menjadi generasi emas yang membawa Indonesia gemilang. Terapkan ilmu agama karena mereka yang akan memimpin dan menjadi contoh bagi yang lain,” pesannya.

Dalam kesempatan itu Rudi juga menyampaikan bahwa Pemko Batam saat ini tengah membangun dua masjid yakni Masjid Sultan Mahmud Riayadsyah di Batuaji dan akan memugar Masjid Agung Batamcentre. Untuk Masjid Agung Batamcentre diperkirakan akan selesai tahun 2020. Untuk Masjid Sultan Mahmud Riayatsyah akan diresmikan ditahun 2019 pada bulan September. Sedangkan secara utuh, Masjid Sultan Mahmud Riayadsyah akan selesai tahun 2020.

“Dalam kesempatan ini saya mengundang seluruh Ibu-ibu untuk dapat hadir bersama-sama meresmikan Masjid Sultan Mahmud Riayatsyah. Kita datang berpekaian putih-putih dan akan hadir Ustadz Abdul Somad bersama kita nantinya,” pugkasnya.(HP)

Ketua Panitia, Januar Arif Kurniawan menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan batik daerah dan pengerajin batik Batam. Dekranasda Kota Batam juga ingin mempromosikan kerajinan khususnya batik Batam agar dikenal secara luas dan mewujudkan batik daerah sebagai identitas.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membuka kerjasama dengan Dekranasda Karimun dalam pelatihan dan pengembangan kerajinan batik dan kerajinan lainnya di Kabupaten Karimun,” lapornya.

Roadshow BBFW Tahun 2019 ini juga disejalankan dengan pameran produk kerajinan dan makanan khas Batam yang diikuti oleh pengerajin batik, pengerajin rajut dan pengerajin tanjak.

Ketua Dekranasda Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Raja Azmah Aunur Rafiq menuturkan Dekranasda merupakan wadah bagi pengerajin dibidang seni. Dekranasda Kabupaten Karimun menurutnya bermitra dengan Pemkab dalam memberikan pembinaan dibidang seni kerajinan.

Tak lupa ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi yang telah memilih Kabupaten Karimun sebagai tempat dilaksanakannya Roadshow BBFW Tahun 2019 sekaligus ajang mempromosikan batik Batam.

“Dekranasda Kabupaten Karimun baru diresmikan pada 13 Oktober 2017, kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan terus mempromosikan batik Karimun,” jelasnya.

Sejak dilaunching 2017 lalu, Dekranasda Kabupaten Karimun telah memiliki 8 motif batik dan telah dipatenkan. Harapannya batik Karimun dapat menjadi jati diri dan mencerminkan filosofi masyarakat Karimun. Melalui kerjasama ini ia mengharapkan dapat memotivasi pengerajin batik di Karimun. Kepada Dekranasda Kota Batam diharapkan dapat memberikan pembinaan sehingga pengerajin batik Karimun dapat memproduksi dan mempopulerkan batik Karimun.

Melalui kegiatan ini Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi ingin bersinergi dengan pembatik di Karimun. Katanya, kegiatan Roadshow BBFW Tahun 2019 ini tidak hanya berhenti di Karimun saja melainkan juga akan roadshow ke Kabupaten Bintan dan Kota Tanjung Pinang. Roadshow BBFW ini menurutnya telah dimulai sejak tahun 2017 dari tingkat kecamatan, tahun 2018 tingkat kota dan di tahun 2019 roadshow BBFW digelar di tingkat provinsi.

“Hari ini saya sangat berbahagia atas dukungan yang luar biasa dari semua pihak terutama kepada Ketua Dekranasda Kabuparen Karimun yang telah mendukung kegiatan ini sehingga daopat terlaksana dengan sukses,” katanya bahagia.

Melalui roadshow ini Marlin mengharapkan pihaknya dapat bersinergi dengan pembatik Karimun sehingga bisa secara bersama-sama mempromosikan batik Batam dan Karimun di Provinsi Kepri. Dekranasda Batam menurutnya telah memiliki pembatik yang luar biasa dan memiliki komunitas.

“Pengerajin tidak kami izinkan memproduksi di luar Batam. Batik Batam ini asli pyur buatan Kota Batam. Kami juga memiliki komunitas designer yang bergabung dengan pengerajin batik Batam. Saya ingin seluruh kabupaten/kota di provinsi kepri punya identitas batik sendiri khususnya untuk Wisman yang berkunjung ke Kepri,” ungkapnya lagi.

Bahkan di tahun 2018 Dekranasda Kota Batam mendapat bantuan CSR dari Bank Indonesia (BI) Kepri sebesar Rp.250 juta. Bantuan itu dijadikan sebagai modal bagi Dekranasda Kota Batam untuk untuk membeli bahan baku. Melalui koperasi yang dibentuk oleh Dekranasda sehingga pengerajin batik Batam tidak perlu jauh-jauh lagi membeli bahan baku.

“Pengerajin batik Karimun sekarang tidak usah jauh-jauh untuk membeli bahan baku karena dibatam Batam sudah ada. Harganya sama kok,” sebutnya.

Dalam ucapan selamat datangnya, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengucapkan terimakasih karena telah memilih Karimun sebagai daerah perdana diselenggarakannya BBFW Tahun 2019. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang baik bagi Kota Batam dan kabupaten Karimun dalam mempromosikan batik masing-masing daerah. Dekranasda Karimun telah memiliki 30 pengerajin yang selama ini dilatih oleh PT Timah.

“Dekranasda Karimun dan pengerajin hendaknya dapat mengambil kesempatan ini untuk kedepan ampu memproduksi batik Karimun. Juga menjadi kebanggaan bagi kami bisa bekerjasama dengan Dekranasda Kota Batam yang sudah berpengalaman dan memiliki pengerajin batik terbaik,” pujinya.

Aunur juga memuji Walikota Batam yang kini tengah membangun infrastruktur dan menjadikan Batam sebagai kota wisata. Dampak dari penbangunan infrastruktur itu menurutnya sangat berhasil terbukti dari meningkatkan kunjungan wisata mancanegara ke Kota Batam. Dari kunjungan turis itu ia berharap membawa dampak bagi Kabupaten Karimun. Ke depan ia juga berencana untuk menggelar acara fashion show di Kota Batam. Melalui MoU ini ia berharap ke depan bisa bersinergi dengan Pemko Batam. “Meski kota kami kecil tapi kami akan berusaha mencontoh pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pak rudi,” janjinya.

Walikota Batam, Muhammad Rudi dalam kesempatan itu mempromosikan Kota Batam yang kini tengah giuatat-giatnya membangun infrastruktur jalan. Pembangunan infrastruktur ini dilakukan untuk membangun Batam sebagai kota pariwisata dengan tujuan bangkit dari keterpurukan perekonomian.

“Kota Batam sedang membangun dan berkembang, kami membangun untuk pertumbuhan ekonomi Kota Batam. Coba menata dan membuka pembangunan di Kota Batam. Insyaallah 2025 seluruh jalan utama di Kota Batam selesai,” ucapnya bangga.

Katanya, jika jalan ini selesai maka luas jalan dengan lima lajur ini akan menyamai luas jalan dibatam daerah tingkat 1 yang ada di Indonesia. Pembangunan yang akan dilakukan ke depan di Kota Batam yakni jalan tol sepanjang 25 Kl dan pembangunan fly over Simpang Kabil atau Simpang Kepri Mall.

“Wismannya saja sudah 1.887.225 orang, kira-kira yang berkunjung ini sampai ke Karimun tidak. Pasti sampai ke sini, ciptakan yang indah-indah. Kalau Batam dapat, Karimun harus dapat untuk itu kerjasama ini harus dibangun. Batam hebat Karimun jaya,” katanya semangat.

Melalui penandatanganan MoU ini Rudi berharap terjalin kerjasama yang baik antara Pemko Batam dan Pemkab Karimun.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan Talkshow seputar kegiatan Roadshow BBWF 2019 dengan narasumber, Ketua Umum Dekranasda Kabupaten karimun, Raja Azmah Aunur Rafiq, Ketua Umum Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau. Pengerajin batik Kota Batam dan fashion designer Kota Batam juga turut ambil bagian dalam talkshow BBWF 2019.

Roadshow BBWF 2019 juga dimeriahkan dengan penampilan fashion show Dekranasda Kabupaten Karimun. Designer kondang Batam, RR Ronald Moreno berkolaborasi dengan Jemari Mas By Jumiati juga ambil bagian dalam acara fashion show. Penampilan fashion show berikutnya dari designer Waode Collection by Waode Nila Sari kolaborasi dengan Alnel Batik Art by Mahendra Kurniawan dan juga fashion show designer Kedai Cantik by Isa Utama kolabari dengan Batam Selaras by Car Fir.(HP)