Comments on: Konversi Minyak Tanah ke LPG Dimulai https://humas.batam.go.id/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-dimulai/ Penyampai Pesan Membangun Kesan Thu, 09 May 2019 02:59:00 +0000 hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.9.13 By: gokkon napitupulu https://humas.batam.go.id/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-dimulai/#comment-5150 Tue, 11 May 2010 05:34:57 +0000 https://humasprotokol.batam.go.id/?p=8885#comment-5150 Gimana caranya untuk dapatkan LPG 3 Kg yg dari sejak 1 thun yg lalu dah di data-data.
tp sampai saat ini sy belum dapat juga.
dan katanya dari pusat belum juga datang,
sementara yg lain dah pada dapat.

dan kl boleh tahu data2 yg sudah mendapatkan LPG 3 kg yg dari pemerintah itu boleh di lihat di situs mana?

]]>
By: Administrator https://humas.batam.go.id/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-dimulai/#comment-4232 Tue, 29 Dec 2009 06:40:30 +0000 https://humasprotokol.batam.go.id/?p=8885#comment-4232 Terima kasih atas koreksi bapak Romeo. Semoga sukses senantiasa.

]]>
By: romeo https://humas.batam.go.id/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-dimulai/#comment-4226 Sun, 27 Dec 2009 06:05:42 +0000 https://humasprotokol.batam.go.id/?p=8885#comment-4226 KOREKSI: nama dan jabatan yang betul adalah, General Manager PT Pertamina Pemasaran BBM Retail Region I Medan Suherimanto.

Salam

]]>
By: rachman achmad https://humas.batam.go.id/konversi-minyak-tanah-ke-lpg-dimulai/#comment-3755 Wed, 30 Sep 2009 10:13:30 +0000 https://humasprotokol.batam.go.id/?p=8885#comment-3755 Asalamualaikum.W.W
yang dihormati bapak Gubernur Kepri dan Walikota Batam.

Launching konversi minyak tanah ke gas pada senin tgl 31 Agustus 2009 lalu oleh gubernur dan walikota batam patut mendapat sambutan dan dukungan masyarakat, sama2 diketahui bahwa tujuan utama konversi ini adalah untuk menghemat subsidi, berjalannya konversi ini berapa besar penghematan dpt dilakukan.
Dampak konversi ini untuk masyarakat kota tidak terlalu sulit, pemakaian minyak tanah umumnya hanya untuk masak saja. yang menjadi permasalahan menurut hemat kami adalah untuk masyarakat pulau yang notabene nelayan tradisional, dimana penerangan lampu masih memakai lampu colok (lampu dibuat dari kaleng dikasi sumbu), menyuluh ikan, menangkap sotong, memasang kelong besar (betawi), bahan baku dempul (gegale) untuk merawat sampan (perahu) kegunaan untuk menempel kebocoran dan meminyaki sampan supaya tahan panas dan kapang (yg akan merusak kayu sampan) dll lagi, kesemuanya merupakan kaitan dalam mata pencaharian sehari-hari masyarakat nelayan yang masih sangat bergantung bahan baku minyak tanah, alternatif lain kelihatannya belum ada, karena belum didengar lampu petromak, lampu dinding untuk rumah, merawat sampan bisa menggunakan gas.
Jadi kebijakan konversi ini yang orientasinya akan mengurangi persediaan minyak tanah, khususnya untuk masyarakat pulau perlu dicari solusinya.
jangan sampai kebijakan konversi ini akan menambah kesengsaraan masyarakat, dimana pada akhir2 ini kelangkaan minyak tanah cukup meresahkan masyarakat pulau, sebagaimana diketahui dalam kenyataan harga per liter minyak yang dikonsumsi masyarakat pulau bisa mencapai Rp.4000-6000, yang penting ada karena kebutuhan masyarakat tetap tidak memasalahkan.
Jadi pada kesempatan ini kami masyarakat pulau menyarankan agar kami dapat lebih diperhatikan terutama suply minyak tanah agar dipermudah, dan mencukupi, menurut kami kontribusi yang dilakukan selama ini tidak tepat sasaran, karena yang memakai minyak tanah bukan masyarakat tidak mampu saja, yang menengah keatas juga mayoritas mengkonsumsi minyak tanah sehingga menimbulkan antri yang panjang, kenapa demikian karena tidak ada alternatif pemerintah menyediakan minyak tanah non subsidi semisal di SPBU dll, bagi masyarakat menengah keatas, berapapun harganya tidak masalah pasti dibeli apalagi jika ada kemasan botol 5 lt seperti minyak makan dan lainnya di mall2, terobosan ini yang kami inginkan. Hak kemerdekaan kami untuk menentukan jenis yang akan kami konsumsi dapat dihormati/terpenuhi untuk hajad org banyak apakah minyak tanah, gas dan lainnya, sunguh riskan sekali didalam negara penghasil minyak rakyat sulit mendapatkan minyak disebabkan salah menentukan kebijakan.
Demikian komentar dari kami , kiranya dapat direnungkan , setidak-tidaknya dapat dijadikan bahan masukan seperlunya .

Trima kasih dari suara hati anak pulau.

]]>